Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Selasa, 13 Februari 2018

Cinta kepada Alloh yang sejati



Anas bin Malik r.a. menceritakan, suatu ketika seorang arab badui berkata kepada Rosululloh saw, Kapan hari kiamat terjadi?
Rosululloh saw bertanya kepadanya:
Apa yang kamu persiapkan untuk menghadapinya?
Ia menjawab: Kecintaan kepada Alloh dan Rosul-Nya.
Rosul bersabda:
Kamu akan bersama orang yang kamu cintai.
Anas berkata:
Tidaklah kami bergembira setelah masuk Islam dengan kegembiraan yang lebih besar selain tatkala mendengar sabda Nabi saw, Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai, maka aku mencintai Alloh, Rosul-Nya, Abu Bakar, dan Umar.
Aku berharap bersama mereka -di akherat- meskipun aku tidak bisa beramal seperti mereka. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits di atas menunjukkan bahwa kecintaan yang bermanfaat itu meliputi:
Cinta kepada Alloh-yang sejati, bukan sekedar omongan semata, mencintai apa saja yang Alloh cintai, cinta terhadap sesuatu atau seseorang karena Alloh (hubb lillah wa fillah).

Kecintaan kepada Alloh harus dibuktikan dengan mengikuti ajaran Rosululloh saw secara utuh menyeluruh.

Alloh SWT berfirman, Katakanlah: Jika kalian benar-benar mencintai Alloh, maka ikutilah aku... QS. 3:31

Imam An-Nawawi berkata, Kecintaan seorang hamba kepada Robbnya SWT  ialah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan tidak menyelisihi aturan-Nya, demikian pula halnya kecintaan kepada Rosul-Nya saw.”

Dari Anas r.a., Nabi saw bersabda, Ada tiga perkara, barangsiapa yang ketiganya ada pada dirinya niscaya dia akan merasakan manisnya iman, yaitu:
1. barangsiapa yang Alloh dan Rosul-Nya lebih dicintainya daripada segala sesuatu selain keduanya,
2. barangsiapa yang mencintai seorang hamba dan tidaklah dia mencintainya kecuali karena Alloh, dan
3. barangsiapa yang benci kembali kepada kekafiran setelah Alloh menyelamatkan dirinya dari kekafiran itu sebagaimana dia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka.
HR. Bukhari -Muslim

Memurnikan rasa cinta untuk Alloh semata, merupakan pokok penghambaan kepada-Nya, bahkan, itulah hakikat dari ibadah.

Tauhid tidak akan sempurna sampai rasa cinta seorang hamba kepada Robbnya menjadi sempurna, dan kecintaan kepada-Nya harus lebih diutamakan daripada segala sesuatu yang dicintai.
Sehingga rasa cintanya kepada Alloh mengalahkan rasa cintanya kepada selain-Nya dan menjadi penentu atasnya.

Semoga kita dapat memiliki kecintaan sesungguhnya kepada Alloh rosulNya dan dien islam...

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT