Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Jumat, 18 Mei 2018

AL-KHOFIDH - Maha Menjatuhkan/Merendahkan



ALLOH SWT berfirman:

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ
khoofidhotur roofi'ah

"(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain)."
QS. Al-Waqi'ah (56)/3

Qarun adalah sepupu Nabi Musa.
Tadinya Qarun sangat miskin.
Hingga suatu hari ia memohon kepada Nabi Musa: “Doakan saya, Musa, agar ALLOH memberi saya kekayaan.”
Nabi Musa berdoa dan ALLOH pun mengabulkannya.
Maka harta Qarun semakin bertambah, bertambah dan bertambah terus.

Saking banyaknya, Qarun harus membangun gudang-gudang besar unuk menyimpan hartanya.
Gudang harta itu demikian banyak sampai kuncinya saja harus diangkat beramai-ramai oleh orang-orang yang kuat.

Tapi sayang, Qarun lupa bahwa harta itu adalah pemberian ALLOH.
Ia jadi sombong, kikir dan tidak mau bersedekah.
Qorun berkata:
“Harta ini kudapat dari hasil kerja kerasku!
Kalau orang-orang miskin itu mau kaya, mereka harus bekerja keras pula sepertiku!”

Akhirnya ALLOH membenamkan Qarun dan seluruh hartanya ke dalam tanah.

ALLOH yang merendahkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsu dengan dengan kutukan dan merendahkan musuh-musuh-Nya dengan
menjauhkan mereka dari-Nya..

Barang siapa yang memperturutkan nafsu-nafsu hewani, ALLOH akan menurunkan dirinya ke derajat paling rendah.
Hanya Alloh-lah yang mampu melakukan semua ini karena Dia Yang Maha Merendahkan.

Ber-Dien Islam, seharusnya setiap orang sadar dan menyadari bahwa dirinya berada Di tempat dimana seseorang akan dihantarkan pada derajat stingginya di atas smua makhluk ciptaan ALLOH, tetapi jika aturan nya tidak diikutinya, maka berarti dirinya membiarkan terseret menuju pada kedudukan makhluk ciptaan ALLOH yang serendah rendahnya...

Kamis, 17 Mei 2018

Al Qaabidh - Yang Maha Menyempitkan



Al-Qaabidh mengandung dua pengertian, yaitu menyempitkan rezeki dan memendekkan umur.
Di tangan-Nya segala urusan rizki, dan di dalam genggaman-Nya pula soal nyawa makhluk-Nya.
Ketika Dia menahan rizki milik-Nya atas seseorang, hendaklah ia tidak protes, sebab rizki itu milik-Nya dan hak-Nya Dia semata untuk membagikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

ALLOH Subhanahu wa Ta'ala, berfirman:
“Dan ALLOH menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
QS. Al-Baqarah (2)/245

Untuk itu, sikap yang baik adalah menerima dan meyakini akan kasih sayang-Nya.
Keyakinan itu hendaknya diwujudkan dalam bentuk do’a dan ikhtiyar.
Terus berusaha keras dan cerdas untuk memperolehnya, seraya tidak lupa memanjatkan do’a.

Bagi kita, mengenali sifat dan asma  ALLOH  Al-Qaabidh ini, akan mendorong kita untuk berhati-hati menjalani hidup.
Kita tidak akan main-main ketika diberi titipan amanah apapun, sebab bila ALLOH melihat sesuatu yang tidak beres atas perilaku hamba-hamba-Nya, maka Dia segera mengambil tindakan dengan dua tujuan, yaitu peringatan atau hukuman.

Ketika kita lalai atau amanah karena khilaf, maka untuk memperbaikinya atau untuk mengembalikan kita pada orbit yang benar, ALLOH mengambil tindakan dengan menyempitkan gerak langkah kita melalui berbagai cara.
Mulai dari menyempitkan rizqi, memberikan rasa sakit, membatasi akses dan kesempatan, sampai pada menjadikan kita sesak dada dengan adanya berbagai tekanan dan himpitan permasalahan.

Seorang yang arif ketika menghadapi situasi seperti ini segera menyadari bahwa itu semua adalah teguran ALLOH, kemudian meresponnya dengan kembali pada jalan yang benar sesuai kehendak-Nya.

Untuk itu kita diajarkan bermunajat kepada-Nya agar diberi hikmah kearifan, dalam do'a:

رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ

robbi hab lii hukmaw wa al-hiqnii bish-shoolihiin

Ibrahim berdoa:
Ya Tuhanku...
berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,"
QS. Asy-Syu'ara' (26)/83

Dengan hikmah kearifan itu kita bisa menangkap berbagai bentuk “sinyal” peringatan ALLOH yang didatangkan kepada kita.

Adapun bagi mereka yang keras kepala atau hatinya telah mati, berbagai peringatan ALLOH tidak direspon secara positif.
Mereka tetap berada di jalan yang sesat, sekalipun peringatan itu datangnya bertubi-tubi.
Terhadap mereka ini sudah sepantasnya diberi hukuman.

Hikmah lain dari kesadaran kita terhadap Asma ALLOH Al-Qaabidh adalah penerimaan kita terhadap segala putusan Alloh.
Orang-orang yang arif akan memandang bahwa segala sesuatu yang telah diputuskan ALLOH pasti yang terbaik.

Hal ini mengharuskan kita untuk “ridho” menerima segala ketetapan ALLOH dengan lapang dada, baik yang menyenangkan maupun yang tidak.
Keridhoan itu merupakan manifestasi dari keyakinan kita kepada taqdir Ilahi.
Dengan keridhoan itu, insya-ALLOH kita akan merasakan sekaligus menikmati lezatnya iman.
 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT