Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Jumat, 14 September 2018

Al Muakhir - Yang Mengakhirkan


ALLOH SWT berfirman:

قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَاَ الْخَـلْقَ ثُمَّ اللّٰهُ يُنْشِئُ النَّشْاَةَ الْاٰخِرَةَ    ۗ  اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Katakanlah, berjalanlah di Bumi, maka perhatikanlah bagaimana (ALLOH) memulai penciptaan (makhluk), kemudian ALLOH menjadikan kejadian yang akhir.
Sungguh, ALLOH Maha Kuasa atas segala sesuatu."
QS. Al-'Ankabut (29)/20

ALLOH yang menciptakan Alam Raya dan seluruh makhluknya, Dia menghidupkan dan mematikan, Dia yang memulai kehidupan bagi makhluknya dan Dia pula yang mengakhirinya,
Dia berkuasa atas segala sesuatunya tanpa dikuasai oleh yang lain.

ALLOH mengakhirkan orang-orang yang mengakhirkan ALLOH.
Kadang kita ingin melakukan sesuatu pekerjaan untuk memuaskan hati seseorang.
Lupa bahwa kita sesungguhnya ingin mendapatkan ridho ALLOH.
Lalu disebabkan oleh kesyirikkan yang samar itu, maka ALLOH mengakhirkan kita.
Orang yang ingin kita cari keridhoannya itu justru tidak menyukai kita.
Dan kita berharap mendapatkan kedudukan tertentu, namun tidak ALLOH berikan kedudukan itu kepada kita.
Kita ingin mendapatkan ridho selain ALLOH maka ALLOH tidak ridho kepada kita.
ALLOH akhirkan kita.

Dahulu saya pernah berpikir, untuk bahagia adalah ketika dapat menyenangkan diri sendiri.
Tetapi setelah saya alami ternyata, hanya membawa pada kesengsaraan.
Lalu berpikir, saya akan bahagia bila dapat membahagiakan orang lain.
Ternyata setelah dialami, juga tidak sempurna kebahagiaan kita.
Akhirnya sampailah pada kesimpulan, untuk mendapatkan kebahagiaan itu adalah ketika saya dapat memuaskan ALLOH, melakukan sesuatu karena mengharap ridho ALLOH.
Ketika kita melakukan sesuatu untuk satu tujuan itu, maka ALLOH cukupkan kita dari tujuan tujuan yang lain.

ALLOH Al Muakhir ini, Alloh yang mengakhirkan dapat dilihat pada kisah yang sangat luar biasa.
Ketika Rosululloh saw menunjuk panglima perang dalam peperangan kaum muslimin, Rosululloh mengatur bahwa panglima yang pertama adalah Zaid.
Apabila Zaid nanti kemudian gugur, digantikan oleh ja’far.
Apabila nanti Ja’far gugur, maka digantikan oleh Abdullah bin Rowahah.
Ketika peperangan terjadi, Zaid memegang panji didepan lalu menghadapi musuh.
Tidak lama kemudian Zaid pun gugur.
Lalu kemudian, petugas yang kedua, yang Nabi tugaskan untuk menggantikan Zaid yaitu Ja’far.
Ja’far pun segera memegang panji itu lalu menghadapi musuh.
Lalu tidak lama kemudian, Ja’far pun gugur dalam peperangan. Kemudian tibalah giliran Abdullah bin Rowahah.
Dia melihat dua sahabatnya telah gugur, dia ragu untuk memimpin perang itu.
Saking ragunya, dia kemudian mencoba menyemangati dirinya.
Apa kata Abdullah bin Rowahah kepada dirinya: “Wahai Abdullah bin Rowahah, wahai Abdullah bin Rowahah, jika engkau tidak terbunuh disini engkau pasti juga akan mati.
Lihatah kematian sedang mendatangimu.
Jika engkau melakukan apa yang dilakukan oleh dua orang sahabatmu maka engkau akan mendapatkan kebahagiaan.
Tapi jika engkau lari, tidak melakukan sebagaimana sahabatmu yang melakukan maka engkau akan sengsara”.

Setelah itu, Abdullah bin Rowahah memegang panji itu lalu ikut berperang dan gugur dalam peperangan itu.
Apa yang dikatakan Rosululloh saw: “aku melihat Zaid ada di dalam Surga.
Lalu aku melihat juga Ja’far ada di dalam Surga.”
Sahabat bertanya: “Ya Rosululloh bagaimana kabar panglima Abdullah bin Rowahah?”
Nabi terdiam sejenak lalu berkata: “karena dia ragu-ragu waktu ingin memegang panji itu kemudian tidak lama ragu sejenak lalu yakin lalu mengambil panji itu.
Aku juga melihat dia di surga tapi surganya lebih rendah, lebih berada dibawah dua sahabatnya”.

Lihatlah, mencoba telat saja melakukan ketaatan, berpikir sejenak untuk menunda kebaikan.
Itu semua membuat diakhirkannya kedudukan.
Direndahkan sedikit kedudukannya.

Lalu bagaimana kita yang tiap hari mengakhirkan perintah-perintah ALLOH, menunda perintah ALLOH tetapi berdoa untuk segera selalu dijawab dan dikabulkan do'anya.

Apakah kita mau hidup diutamakan oleh ALLOH SWT?
Didahulukan oleh ALLOH. Pasti mau bukan.
Tapi mengapa kita seringkali menunda-nunda ibadah kepada-Nya disebabkan oleh hal-hal yang sepele.
Mengapa seringkali kita tidak memenuhi panggilan ALLOH dan rosul-Nya gara-gara pekerjaan kita.
Lalu kita meminta ALLOH mengutamakan dan mendahulukan kita, padahal perintah perintah Nya dinomor sekiankan...

ALLOH SWT berfirman:
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek"
QS. Al Kahfi (18)/29

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT