Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Senin, 10 September 2018

MEMAHAMI KEADILAN ALLOH


Ketika Nabi Musa as. bermunajat di bukit Thursina, ia berdoa ;
"Ya Alloh ...
Engkau Maha Adil, tunjukkanlah keadilan-Mu ... "

Alloh pun menjawab,
"Hai Musa ...
Jika Aku menampakkan keadilanKu padamu, engkau tidak akan sabar dan tergesa-gesa menyalahkan-Ku."

Lalu Musa menjawab :
"Dengan taufik-Mu...
aku akan sabar menerima dan menyaksikan keadilan-Mu.."

Alloh mengijabah permintaan Musa, kemudian berfirman :
"Pergilah engkau ke sebuah mata air, bersembunyilah di dekatnya dan saksikan apa yang akan terjadi... "

Musa pun pergi ke mata air yang dimaksud.
Tak lama kemudian, datanglah seorang penunggang kuda, lalu turun untuk minum air.
Saat itu si penunggang kuda sedang membawa sekantong uang.
Dengan tergesa gesa, ia pergi sehingga lupa membawa kantong uangnya.
Tidak lama kemudian, datanglah seorang anak kecil untuk mengambil air.
Ia melihat kantong itu lalu bocah itu mengambilnya dan terus pergi.
Setelah anak itu pergi, datanglah seorang kakek buta.
Si kakek buta mengambil air untuk wudhu dan beribadah.
Selesai beribadah datanglah penunggang kuda tadi yang bermaksud mengambil kantong uangnya, namun ia hanya menemukan si kakek buta yang sedang berdiri mau beranjak pergi.
"Wahai kakek tua...
kamu pasti mengambil kantongku yang berisi uang ?"
bentak si penunggang kuda.

Kagetlah si kakek, lalu berkata :
"Bagaimana saya bisa mengambil kantong mu, sementara saya ini buta?
Jangan dusta kamu!" bentak si penunggang kuda.

Setelah bersitegang, kakek itupun dibunuhnya.
Kemudian penunggang pun menggeledah baju si kakek, namun tidak menemukan apa apa.

Saat melihat kejadian tersebut Nabi Musa protes kepada Alloh:
"Ya Alloh...
hamba sungguh tidak sabar melihat kejadian ini.
Namun hamba yakin Engkau Maha Adil.
Mengapa ini bisa terjadi ?"
Lalu Alloh mengutus Malaikat Jibril untuk menjelaskan:
"Wahai Musa...
Alloh Maha Mengetahui hal hal ghoib yang tidak engkau ketahui.
Anak kecil itu sebenarnya mengambil haknya sendiri.
Dahulu ayahnya pernah bekerja pada si penunggang kuda, tetapi jerih payahnya tidak dibayarkan.
Jumlah yang harus dibayarkan sama persis dengan yang diambil anak itu.
Sementara si kakek buta adalah orang yang membunuh ayah anak kecil itu, sebelum ia mengalami kebutaan."

Betapa pentingnya kita mengenal Alloh, agar hati kita selalu berprasangka baik pada-Nya.
Sering karena keterbatasan, manusia tidak mampu membaca keadilan Alloh secara tepat.
Manusia menganggap Alloh tidak adil karena keputusanNya dinilai merugikannya.

ALLOH SWT berfirman:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu"
Q.S. Al Baqoroh (2)/216

Alloh Maha Adil dan memberikan sesuatu kepada manusia dengan jalan terbaik menurut perhitunganNya, bukan menurut nafsu atau kepentingan kita.

Jadi tidak ada satu pun ketentuan Alloh yang gagal dan buruk.
Namun kitalah yang belum mengerti Hakikat kejadian tersebut.

Maha kuasa dan maha suci Alloh dengan segala perbuatanNya.

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT