Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Senin, 17 September 2018

AL AWWAL - Yang mula-mula ada



ALLOH SWT berfirman:

هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۚ  وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

"Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin, dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu".
QS. Al Hadid (57)/3

ALLOH yang mula-mula,  keberadaan-Nya tiada diawali oleh yang lain, karena Dia adalah Robb yang menjadikan segala sesuatu itu ada, tanpa ada sesuatu itu kalau bukan diciptakan oleh sesuatu yang awal, Dia-lah ALLOH SWT.
Keberadaan ALLOH sebagai Robb yang menciptakan segala sesuatunya, menciptakan Dunia dengan segala isinya, sehingga Dia-lah yang mula-mula ada dibandingkan makhluknya, keberadaannya tidak diawali oleh yang lain dan tidak pula diakhiri oleh yang lain.
Yang Awal ialah, yang telah ada sebelum segala sesuatu ada.

ALLOH memberi akal untuk digunakan tafakkur, memikirkan alam ini sebagai kajian yang hasilnya membuat akal tersebut semakin kagum dengan kekuasaan ALLOH bukan malah merendahkannya.

Banyak orang yang punya akal yang digunakan untuk mempelajari alam raya ini akhirnya tunduk dan patuh kepada kebenaran sehingga merubah posisinya hingga siap menyerahkan diri sebagai seorang muslim, dari muslim yang maksiat menjadi orang yang taat.

ALLOH SWT berfirman:
" Sesungguhnya dalam penciptaan Langit dan Bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu) orang-orang yang mengingat ALLOH sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan Bumi (seraya berkata): "Ya Robb kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka".
QS. Ali Imron (3)/190-191

Tentang kejadian makhluk ALLOH yaitu Dunia dan segala isinya bila dipelajri, dikaji dan difahami oleh akal yang cerdas maka akan meningkatkan kualitas iman.
Tetapi tentang keadaan ALLOH yang ada sebelum lainnya ada, Dia-lah yang awal dari segala yang ada maka tidak boleh dikaji terlalu mendalam karena Rosululloh menyatakan dalam hadiitsnya: "Pelajarilah tentang kejadian makhluk ALLOH tapi jangan dipejari tentang kejadian zat ALLOH".

Penciptaan ALLOH tentang makhluknya, manusia tidaklah tahu karena manusia ada setelah adanya makhluk yang lain.
Bumi dengan segala isinya sudah ada sebelum manusia dijadikan, yang kejadian manusia itu diawali dari penciptaan Nabi Adam as.
Kejadian itu saja diragukan oleh orang-orang kafir sehingga mereka menanamkan doktrin kepada masyarakat dengan dalih ilmu pengetahuan bahwa asal kejadian manusia itu berasal dari kera.

ALLOH SWT berfirman:
"Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama?
Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru".
QS. Qaf (50)/15

ALLOH adalah yang awal, yang menjadikan adanya segala sesuatu dan yang mengakhirkan segala sesuatu itu kembali, Dia berkuasa atas segala kehendak-Nya, Dia Maha Melihat dan mengawasi segala ciptaan-Nya, awalnya tidak diawali oleh yang lain, awalnya tidak dapat disamakan dengan penciptaan makhluk-Nya, awalnya hanya Dia saja yang tahu bagaimana kejadian-Nya, kita sebagai makhluk hanya dituntut untuk mengimani segala sifatnya-Nya tanpa bisa mengkaji lebih dalam tentang zat-Nya.

ALLOH yang awal, adalah sifat yang juga ada pada manusia atau makhuknya yang lain tapi tidaklah sama dengan kesempurnaan sifat ALLOH, awalnya manusia karena ada yang lebih awal dari sebelumnya,awalnya manusia karena akan binasa dengan segala keakhirannya ketika segala sesuatu yang akhir itu akan binasa.

Beriman kepada sifat ALLOH yang Awwal ini menjadikan hati semakin tentram, menyejukkan hati dan mendamaikan suasana.

Jika seorang muslim sudah menyadari bahwa ia berasal dari tanah, ada permulaan dan penghabisan, meyakini bahwa hidupnya hanya untuk beberapa waktu, maka ia akan meyakini bahwa segala kesempurnaan hanya milik ALLOH, Robb semesta alam.

Amal ibadah yang telah dilakukannya adalah semata-mata karena taufik dan karunia ALLOH, serta meyakini bahwa segala sesuatu akan kembali ke asalnya.

Adapun pengaruh nama tersebut terhadap perangai seorang hamba adalah dapat memunculkan kecintaan untuk selalu berbuat kebaikan, selalu memprioritaskan segala bentuk perintah ALLOH, selalu berlomba-lomba dalam mencari keridhoan-Nya.

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT