Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Senin, 23 Juli 2018

Al-Mumit - Yang Maha Mematikan


Sedih dan bahagia adalah bagian dari hidup kita...
Hidup adalah kenyataan yang kini kita jalani...
Kematian adalah peristiwa yang pasti akan kita alami...
Hidup dan mati ada dalam kekuasaan ALLOH...
Karena ALLOH adalah Al Muhyi dan Al Mumit....

Smoga ALLOH SWT senantiasa memberi hidup dan khidupan yang baik dan diridhoi-Nya...
Dan jika mati...
Kita mati dalam keadaan khusnul khotimah...


ALLOH SWT berfirman:

هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

”Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”
Q.S. Yunus (10)/56

Menciptakan dan menghidupkan ciptaan-Nya mudah bagi ALLOH, apalagi membuat ciptaan-Nya menjadi mati ataupun hancur sebagaimana sediakala, mudah saja bagi ALLOH.
Dan hanya kepada-Nyalah segala sesuatu dikembalikan, karena memang Dia Yang Maha Menghidupkan dan yang Maha Mematikan.

ALLOH Al Mumit artinya ALLOH Maha Mematikan apapun yang dikehendaki-Nya.
ALLOH tidak memilih apakah itu manusia, jin atau hewan.
Jika sudah waktunya mati maka akan mati.

ALLOH SWT berfirman:
"Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu, dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain."
Q.S. Thaha (20)/55

Orang yang dicabut nyawanya dinamakan mati karena ia sesungguhnya sudah selesai dalam menjalani hidupnya di Dunia ini.
Oleh sebab itu, kita tidak perlu berkata, sekiranya tidak ada bencana alam, tentu si fulan tidak akan mati.

Umur adalah usia yang kita lalui, sedangkan ajal adalah batas akhir dari usia dalam perjalanan hidupnya di Dunia.
Usia bertambah setiap hari; sedang ajal tidak.

ALLOH SWT berfirman:
“tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”
Q.S. Al-A'raf (7)/34

Kematian berarti perjalanan pulang atau kembali kepada asal, yaitu ALLOH SWT.
Karena itu, kalau ada berita kematian, kita baiknya membaca istirja', Inna Lillah wa Inna Ilaihi Raji'un.

ALLOH SWT berfirman:
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
Q.S. Al-Baqarah (2)/156

ALLOH-Al Mumit, sangat mudah bagi Alloh untuk mematikan hamba-Nya, banyak cara yang terjadi untuk mengakhiri kehidupan makhluknya di Dunia ini, seperti diturunkan-Nya musibah dan bencana, banjir yang menewaskan korban sekian banyak, gempa dengan tsunami yang memporak-porandakan sebuah negarapun bisa saja terjadi, longsor yang meluluh lantakkan sebuah perkampungan, gunung meletus dengan debu yang mematikan dan lahar yang menghancurkan sarana kehidupan, angin kencang yang menjungkirbalikkan pertanian dan perikanan, kapal yang terbakar, pesawat yang jatuh, serta sekian banyaknya alat dan cara yang mengakhiri kehidupan makhluk di Dunia ini, tidak satupun makhluk yang bisa lari dari kematian, semuanya akan berakhir sesuai dengan ajal dan ketentuannya.

Bagaimana ALLOH mengakhiri kehidupan kaum Nabi Nuh, Nabi sholeh dan Nabi Luth, sangat mudah sekali dan waktu yang tidak begitu lama menelan korban tidak sedikit, melalui azab dan musibah sangat efektif sekali bagi ALLOH mematikan hamba-Nya.
ALLOH melaksanakan janjinya dengan membinasakan orang-orang yang kafir kepada Nabi Nuh a.s. dan menyelamatkan orang-orang yang beriman.
Proses kematian ummat ketika itu melalui air bah yang datang dari berbagai arah dan merendam orang-orang kafir hingga binasa.

“dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan Hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim ."
Q.S. Huud (11)/44

ALLOH  telah mengakhiri kehidupan ummat di zaman Nabi Sholeh, mereka adalah ummat yang mengingkari kerasulan sholeh, padahal bukti-bukti kenabian itu sudah jelas ditunjukkan kepada mereka, kematian yang ditimpakan kepada mereka adalah azab suara keras yang mengguntur, demikian cepatnya mereka dihancurkan oleh guntur itu, sehingga mereka hancur lebur, tanpa bekas, seakan-akan mereka tidak pernah ada.

Sebagaimana dalam firman-Nya:
“ dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya, seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu.
Ingatlah, sesungguhnya kaum tsamud mengingkari Tuhan mereka.
Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum tsamud”
Q.S. Huud (11)/67-68

Ketika terjadi hujan yang lebat dengan terus menerus, bendungan tidak mampu lagi menampung air yang semakin membludak maka akhirnya bendungan Maghrib  jebol dan hancur dengan menelan korban yang tidak sedikit dan negeri Saba’ pun hancur berantakan sebagai balasan atas kekufuran mereka.

ALLOH SWT berfirman:
”Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar yang menghancurkan segalanya dan Kami ganti kebun-kebun mereka itu dengan kebun-kebun yang ditumbuhi pohon-pohon berbuah pahit dan semacam pohon cemara dan sedikit pohon bidara”
Q.S. As Saba’ (34)/16

Begitu pula ALLOH mengakhiri hidup manusia melalui berbagai penyakit yang berjangkit di Dunia ini, selain memang penyakit itu merupakan wabah untuk mengakhiri hidupnya seseorang tapi mungkin saja itu merupakan azab yang akan mengakhirinya, bagaimana mudahnya ALLOH menciptakan dan mudah pula memusnahkan makhluk-Nya karena memang semuanya berada di atas kekuasaan-Nya, tidak satupun makhluk dapat lari dari ketentuan-Nya.

Semoga kita menjadi orang orang yang pandai bersyukur serta pandai mengunakan apa yang dikaruniakan ALLOH untuk berbhakti hanya kepada-Nya semata...

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT