Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Sabtu, 21 Juli 2018

Al-Muhyi-Yang Maha Menghidupkan


Alloh berfirman:

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰى  ۗ  قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗ  قَالَ بَلٰى وَلٰـكِنْ لِّيَطْمَئِنَّ قَلْبِيْ ۗ  قَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا  ۗ  وَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.
ALLOH berfirman: Belum percayakah engkau?
Dia (Ibrahim) menjawab: Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap). Dia (ALLOH) berfirman: Kalau begitu, ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu, kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.
Ketahuilah bahwa ALLOH Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
QS. Al-Baqarah (2)/260

Berbicara tentang menghidupkan berarti berkaitan dengan nyawa.
Dari sesuatu yang ada itu ALLOH hidupkan sehingga Dia disebut dengan Al-Muhyi.

Ketika telah ALLOH tiupkan ruh maka ruhnya tidak akan mati karena manusia mati pada hakekatnya yang mati adalah jasadnya.
Ruh adalah energi yang membuat fisik manusia bergerak, oleh sebab itu orang mati tidak bisa bergerak.
ALLOH menghidupkan dari yang mati, beku dan kaku menjadi hidup dan bergerak.
Seperti biji padi yang ditanam.
Satu biji padi yang dibiarkan, tidak akan tumbuh, ia baru akan tumbuh ketika ditanam di tanah.
ALLOH lah yang menghidupkan padi itu.
Begitu juga dengan telor, telor yang dibiarkan, tidak akan bergerak-gerak.
Tapi ketika dierami oleh induknya maka mulailah ada kehidupan.
Dari yang hanya terdiri dari putih telor dan kuningnya, ALLOH rubah menjadi tulang, kaki, mata, bulu dan lainnya.
Tidak cukup sampai di situ, ALLOH lalu meniupkan ruh untuk menghidupkannya.
Tanpa ruh ia hanya akan seperti boneka dan patung.
Itulah sebabnya ALLOH disebut Al-Muhyi.

Bila manusia mengingat proses itu, maka ia tidak akan berani berbuat macam-macam kepada ALLOH, karena kunci nyawanya ada di tangan ALLOH.
Ruhnya berada di tangan ALLOH SWT.
Ketika manusia tidur di malam hari maka ketika itu ALLOH tahan sementara nyawanya.
Saat ALLOH kirim lagi nyawanya maka ia bisa hidup kembali, tapi bila ditahan terus maka ia akan mati.
Ashabul kahfi yang tidur hingga ratusan tahun, itu adalah ALLOH yang menidurkannya, untuk menyelamatkan mereka dari ancaman penguasa sistem kufur yang bertahan 3 abad lebih.

Orang yang tidur, argo meternya dihitung dalam keadaan hidup, artinya ia tetap ada kewajiban untuk beramal sholeh.
Bila tidurnya lama maka banyak kewajiban yang tidak dikerjakanmya...
Manusia yang tidur dan tidak beraktifitas maka dianggap mati, atau orang tidak tidur tapi tidak beribadah, waktunya hanya digunakan untuk perbuatan yang sia sia maka itu juga dianggap mati.

ALLOH SWT berfriman;
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,”
QS. Al-Mulk (67)/2

Kenapa dalam ayat di atas ALLOH terlebih dahulu menyebut kata kematian, baru kemudian kehidupan?
Itu disebabkan sebelum manusia ada, manusia mati dan baru kemudian ALLOH hidupkan.
Sebelum ruh ditiupkan dalam jasad manusia, meski sudah ada jasadnya maka ia tetap mati.
Itu semua bertujuan untuk menguji manusia siapa yang paling baik amalnya.

Di Dunia ini ada dua hal yang membuat banyak orang kehilangan banyak amal sholeh, yaitu banyak tidur dan melakukan perbuatan yang sia sia.
Oleh sebab itu, seorang hamba harus selalu ingat bahwa hidup itu terbatas, sebentar lagi akan mati.
Untuk itu, berikan yang terbaik untuk ALLOH. Maksimalkan waktu yang ALLOH karuniakan untuk beramal sholeh.
Waktu 24 jam itu tidak bisa ditambah, tapi bisa berkurang.
Setiap hari ALLOH putar waktu 24 jam itu.
Maka orang yang bisa memaksimalkan waktunya dengan amal shaleh ia akan menjadi orang yang sukses, adapun selain itu disebut gagal.

Rosululloh saw. bersabda,
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang,”
HR. Bukhari

Karenanya, hidup harus disetting, agar hidup menjadi lebih bermakna..
Hidup yang sebenarnya adalah untuk ibadah kepada ALLOH.
Jika hidup tidak disetting, maka ketika mati nanti akan menjadi masalah besar, akan mengalami kerugian besar.

ALLOH SWT berfirman;
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat ALLOH.
Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi,”
QS. Al-Munafiqun (63)/9

"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni Surga.
Mereka kekal di dalamnya."
QS. Al-Baqarah (2)/82

Itulah jaminan surga hanya diperuntukkan bagi orang yang beriman dan beramal sholeh.

Oleh sebab itu, sebelum kematian datang hendaknya gunakan waktu yang dikaruniakan ALLOH itu untuk beramal sholeh, karena kematian tidak bisa dimajukan dan diakhirkan.

“Sesungguhnya ketetapan ALLOH apabila telah datang, tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui,”
QS. Nuh (71)/4

Hal pokok yang harus  ditanamkan pada diri seorang muslim, yaitu ALLOH telah berikan manusia kehidupan maka harus disyukuri.

Tidak ada yang dapat menghidupkan kecuali hanya ALLOH.
Maka tidak ada lagi peluang untuk main-main dengan hidup ini, karena argo meternya jalan terus.
Dipakai untuk tidur dihitung dan ketika dipakai untuk ibadah juga dihitung, begitu pula ketika dipakai untuk hal yang sia sia.
Semuanya akan dihitung dan kalkulasinya akan diberikan dalam bentuk kitab.
BIla amalnya bagus dan benar maka kitabnya akan diberikan dari sebelah kanan.
Tapi bila seseorang banyak membuang-buang waktu dan lalai dari menunaikan tugas dan kewajibannya, maka bukunya akan diberikan dari sebelah kiri.
Karenanya hidup ini tidak ada yang menakutkan selama waktunya diisi dengan amal sholeh.

Berapapun kita dikaruniakan umur, yang terpenting waktunya digunakan untuk iman dan amal sholeh, bukan untuk hal-hal yang melalaikan.
Tidak perlu minta dipanjangkan umur.
Apabila minta diberi panjang umur, Lalu dipanjangkan umurnya 20 tahun, ALLOH berikan sakit lumpuh sehingga tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa beramal sholeh, bahkan menyusahkan orang lain.
Tentu menjadi berarti berumur panjang, keadaannya demikian.
Karenanya..
Hidup harus punya tujuan yang pasti.
Agar ketika diambil oleh ALLOH kapanpun, kita dalam khusnul khotimah.

Agar hidup yang ALLOH karuniakan ini bermakna, maka hendaknya kita berdo’a supaya umur dan rizqi kita diberkahi hingga dapat berbuat taat kepada ALLOH dan rosul-Nya melalui Dien Islam.

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT