Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Senin, 10 September 2018

Al Muqaddim - Yang Maha Mendahulukan



ALLOH SWT berfirman:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ  ۚ  فَاِذَا جَآءَ  اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَئۡخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

“Tiap-tiap umat memunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”
QS. Al-A’râf (7 )/34

Dengan memperkenalkan diri-Nya Al-Muqaddim tergambar di dalam pikiran kita bahwa Dia mempunyai otoritas mutlak mendahulukan sesuatu yang menjadi keputusan-Nya.

ALLOH Al-Muqaddim, ALLOH Yang Maha Mendahulukan segala sesuatu yang dikehendaki untuk didahulukan.
Hak ALLOH untuk mendahulukan sesuatu atas yang lainnya tanpa ada yang memaksa atau memengaruhi-Nya.
Dia-lah yang mendahulukan peringatan sebelum sanksi-Nya.
Dia-lah yang mendahulukan petunjuk sebelum peringatan-Nya dan mendahulukan kasih sayang-Nya atas kemarahan-Nya.
Dia-lah yang mendahulukan yang wajib atas yang sunnah dan mendahulukan niat atas amalan.
ALLOH yang mendahulukan kelompok tertentu karena ketaatannya dan mengakhirkan kelompok yang lain sesuai dengan kehendakNya.
Alloh mengutamakan orang yang mencintai daripada orang yang membenci.
ALLOH mendahulukan orang yang taat dari orang yang bermaksiat.

Jika antara orang yang
baik dengan orang yang buruk, tidak ada yang ALLOH utamakan atau dahulukan.
jika orang yang melakukan dosa diperlakukan sama oleh ALLOH, tidak didahulukan dan tidak di akhirkan orang-orang yang bermaksiat.
Yang akan terjadi adalah yang taat akan rajin berbuat maksiat, yang bermaksiat akan bertambah maksiatnya.

ALLOH SWT berfirman:
".........,, Katakanlah: Samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat?
atau samakah yang gelap dengan yang terang?
Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi ALLOH yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka Katakanlah, ALLOH adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa."
QS. Ar-Ra'd (13:)/16

ALLOH mengutamakan, mendahulukan, meninggikan derajat orang-orang yang taat.
ketika kita taat kepada ALLOH.
Kita hidup sesuai dengan ajaran ALLOH.
Kita memegang ajaran kebenaran, maka ALLOH tidak mungkin akan menyamakan kita dengan orang-orang yang menyimpang.
Pasti kita diutamakan oleh ALLOH.
karena sesungguhnya ketika ALLOH Al Muqaddim, mengutamakan seseorang dari orang yang lainnya itu berdasarkan amal sholehnya, berdasarkan ketaatannya.

Umar bin Khottob ketika menjadi kholifah menggantikan Abu Bakar, Umar khutbah diatas mimbar.
Dimana mimbarnya ada tangga-tangganya.
Setelah dia sampai di tangga yang paling tinggi, kemudian dia turun dari tempat yang tinggi ke tangga yang dibawahnya.
Setelah selesai khutbah, orang-orang pun bertanya pada Umar: “wahai umar, mengapa engkau tadi turun dari tangga yang paling tinggi untuk tangga yang paling bawah dari tangga itu?”
Umar menjawab: “karena aku tahu bahwa yang biasa berada di tangga yang paling tinggi adalah Abu Bakar, maka tidak layak bagiku, tidak pantas bagiku untuk berada ditangga dimana Abu Bakar bertempat disitu.
Aku tidak pantas menandingi Abu Bakar”.
Lihatlah bagaimana kedudukan Abu Bakar dijaga oleh ALLOH SWT.
Karena ketaatan Abu Bakar pada ALLOH sangat luar biasa.
kedermawanannya kepada agama ALLOH (Dien Islam) sangat luar biasa.

Kita tahu bagaimana Umar bin Khottab ingin menandingi Abu Bakar dalam bersedekah.
Dibawa hartanya sangat banyak.
Lalu Rosul bertanya kepada Umar: “wahai Umar, apakah kau sisakan hartamu untuk keluargamu?”
Umar berkata: “Ada ya Rosululloh yang aku sisakan untuk keluargaku”.
Tidak lama kemudian, Abu Bakar datang membawa hartanya yang sangat sangat banyak.
Saat itu Rosululloh bertanya pada Abu Bakar: “Wahai Abu Bakar, apakah kau sisakan hartamu untuk keluargamu?”
Abu Bakar berkata: _“tidak satupun harta yang aku sisakan buat keluargaku.
karena telah aku sisakan untuk keluargaku, ALLOH dan Rosul-Nya”.

Jadi wajar, Abu bakarlah yang menggantikan imam sholat Rosululloh.
Abu Bakarlah yang menemani Rosululloh di gua Tsur dan Abu Bakarlah yang menjadi kholifah setelah wafatnya Rosululloh SAW.
Alloh mendahulukan Abu bakar dari pada umar bin khottob.
Karena ALLOH Al Muqoddim.

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Muqaddim, akan selalu mendahulukan perintah ALLOH dan Rosul-Nya di atas keinginannya.
Juga mendahulukan cinta kepada Alloh dan Rosul-Nya di atas cinta kepada selain keduanya.
Mendahulukan apa yang ALLOH dahulukan dan mengakhirkan apa yang Alloh akhirkan.
Ia akan tunduk dan patuh terhadap hukum yang telah ditetapkan ALLOH dan Rosul-Nya.

ALLOH SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului ALLOH dan Rosul-Nya (dalam menetapkan sebuah hukum) dan bertakwalah kepada ALLOH
Sesungguhnya ALLOH Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
QS. Al-Hujurât (49)/1

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Muqaddim, akan selalu mengedepankan kepentingan kemaslahatan ummat di atas kepentingan pribadi.

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT