Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Minggu, 04 November 2018

AL MUQSITH - Yang Maha Adil


ALLOH SWT berfirman:

اِلَيْهِ  مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا  ۗ  وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّا  ۗ  اِنَّهٗ يَـبْدَؤُا الْخَـلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ  لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ بِالْقِسْطِ ۗ  وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا  لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌۢ بِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ

"Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali.
Itu merupakan janji ALLOH yang benar dan pasti.
Sesungguhnya Dia-lah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil.
Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka."
QS. Yunus (10)/4

ALLOH Al-Muqsith, ALLOH Yang Maha Adil dalam segala ketetapan dan keputusan-Nya, baik ketetapan yang berkaitan dengan hukum di Dunia berupa ketentuan syariat, atau yang berkaitan dengan keputusan ALLOH kelak di hari Peradilan.
Dia-lah Yang Maha Adil, tidak ada seorangpun yang mampu menyamai atau mengalahkan keadilan-Nya.
Dia Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijak, menetapkan hukum syariat dengan penuh keadilan, dan memerintahkan para utusan-Nya dan pengikutnya untuk menegakkan keadilan.

ALLOH Yang Maha Adil memberikan kekayaan kepada sebagian orang dan kemiskinan kepada sebagian orang dan memberikan kelemahan kepada sebagian yang lain; memberikan keberanian kepada sebagian orang, dan memberikan rasa takut kepada orang lain.

ALLOH SWT berfirman:
”Sesungguhnya Kami telah mengutus rosul-rosul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.
Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya ALLOH mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal ALLOH tidak dilihatnya.
Sesungguhnya ALLOH Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”
QS. Al- Hadîd (57)/25

Keadilan ALLOH juga tampak dalam penetapan hukuman bagi orang-orang yang durhaka.
Dengan sifat Al Muqsith, ALLOH memutuskan perkara secara adil sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.
ALLOH memperlakukan hamba-hamba-Nya secara adil dalam semua keputusan dan ketetapan-Nya.

ALLOH SWT berfirman:
...jika golongan itu telah kembali (kepada perintah ALLOH) maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil.
Sungguh, ALLOH mencintai orang-orang yang berlaku adil.
Q.S. Al Hujurat (49)/9

Orang yang mengerjakan perbuatan jahat sekecil apa pun akan dibalas dengan adil oleh ALLOH.
Orang yang berbuat baik sekecil apapun juga akan diberi pahala kebaikan oleh ALLOH.

 ALLOH SWT berfirman:
”…Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya ALLOH menyukai orang- orang yang adil.”
QS. Al-Mâ’idah (5)/42

Ayat lain menegaskan perintah untuk berbuat adil kepada siapapun.

ALLOH SWT berfirman:
”Hai orang-orang yang ber-iman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena ALLOH, menjadi saksi dengan adil.
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
Dan bertakwalah kepada ALLOH, sesungguhnya ALLOH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. Al-Mâ’idah (5)/8

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Muqsith, dituntut untuk berbuat adil dalam segala hal.
Adil tidaklah harus sama, adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya secara proporsional, baik dalam perkara yang berkaitan dengan keluarga maupun orang lain.
Kebencian orang terhadap kita, janganlah mencegah kita untuk tetap berbuat adil terhadapnya.
Kita tetap dituntut untuk dapat menyelesaikan atau memutuskan perkara yang disengketakan secara adil, meridhokan semua pihak, dan tidak memihak.

Sebagai contoh adalah kejadian tentang perselisihan hukum yang terjadi antara seorang Kholifah, Ali bin Abi Tholib, dengan seorang Yahudi.
Pada akhirnya, hakim memberikan kemenangan kepada orang Yahudi tersebut, karena Ali bin Abi Tholib tidak mampu menghadirkan saksi atas klaimnya.
Kondisi semacam itu tentu berseberangan dengan apa yang terjadi dewasa ini.
Hampir bisa dipastikan, bila seorang pejabat tinggi atau kerabatnya memunyai masalah hukum, tentu ia akan dimenangkan dalam perkaranya, atau paling tidak diringankan hukumannya.

Akhlak kita terhadap sifat Al Muqsith:
1. Selalu berbuat adil, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, termasuk makhluk di sekitar kita.
2. Tidak berlaku dzolim, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, termasuk makhluk di sekitar kita.
3. Beramal Sholeh yang banyak supaya ALLOH memberikan balasan terbaik di Dunia dan di Akhirat.
4. Selalu berhati-hati dalam berkata, bersikap dan berbuat karena semua akan ada balasannya.

ALLOH Yang Maha Adil terhadap segala keputusan kepada  makhluk-Nya, tidak ada makhluk yang dirugikan dengan keputusan dan ketetapan ALLOH.

ALLOH SWT berfirman:
”ALLOH menyatakan bahwasanya tidak ada sembahan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan.
Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).
Tidak ada sembahan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
QS. Ali Imran (3)/18.

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT