Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Selasa, 20 November 2018

Belajar Taqwa dari Maha Guru "Muhammad SAW"



Saudaraku… Maha guru macam manakah beliau…? Manusia corak apakah beliau…? Beliau yang tak ubah sebagai telaga atau lubuk yang dalam…, yang penuh dengan kebesaran, kejujuran dan ketinggian…! Sungguh, orang-orang yang terpesona melihat kebesarannya itu tidaklah dapat disalahkan, sementara orang-orang yang sedia menebus dirinya dengan nyawa mereka, merekalah yang beroleh keberuntungan…! Muhammad SAW, putra Abdullah…, utusan Allah kepada ummat manusia, dalam arena kehidupan yang panas membara…! Rahasia dan syarat-syarat apakah yang dimilikinya secara sempurna, hingga ia berhasil menjadi seorang manusia yang mengatasi seluruh manusia? Dan tangan keramat macam apakah yang ditadahkannya ke langit, hingga seluruh pintu rahmat, pintu ni’mat dan petunjuk terbuka baginya selebar-lebarnya…? Keteguhan iman kekuatan dan kemauan macam apakah…? Kejujuran, ketulusan dan kesucian corak manakah…? Kerendahan hati, kecintaan dan kesetiaan seperti apakah? Lalu menjunjung tinggi kebenaran…! Dan kemudian penghargaan terhadap hidup dan segala makhluk yang hidup! Sungguh, Allah telah melimpahkan padanya karunia sebanyak-banyaknya, menyebabkan mampu memikul panji-panjiNya dan membicarakan asmaNya, bahkan menjadikannya sanggup sebagai penutup dari semua RasulNya…! Itulah sebabnya karunia Allah kepadanya tidak terkira besarnya. Dan betapa juga asyiknya akal fikiran, ilham maupun tulisan membicarakannya dan menggubah lagu-lagu kebesarannya, tapi seolah-olah semua itu tidak akan mampu mencapai tempatnya, dan tidak pernah mampu bibir menuturkannya…. Bila demikian halnya, maka ia merupakan suatu kehidupan yang gamblang dapat bicara. Semenjak dari awal hingga akhirnya, dari buaian ke liang lahad! Segala pandangan, segala langkah dan ucapan, sekalian gerak-gerik bahkan sekalian impian, cita-cita dan angan-angan hatinya, semenjak hari pertama ia lahir ke dunia, semua itu pantas untuk menjadi milik ummat manusia. Seolah-olah dengan itu Allah Ta’ala hendak mema’lumkan kepada ummat manusia: “Inilah utusanKu kepada kamu semua, sarananya ialah akal dan logika, dan inilah dari masa bayinya perihidupnya terbuka. Maka periksalah dengan segala akal budi dan pertimbangan logika yang ada padamu, dan bawalah ke batu ujian…! Nah, adakah kiranya hal-hal yang meragukan? Terdapatkah kepalsuan? Pernahkah ia berbohong agak sekali? Pernahkah ia berkhianat? Pernahkah namanya ternoda? Pernahkah ia membuka ‘auratnya? Adakah seseorang yang dianiayanya, atau adakah janji yang dilanggarnya? Adakah silaturahmi yang diputuskannya, tanggung jawab yang dilemparkan dari pundaknya atau perikemanusiaan yang diabaikannya? Pernahkah ia menghina orang dan pernahkah ia menghadapkan mukanya menyembah berhala? Periksalah dengan cermat, selidiki dengan teliti! Tidak satu tahap pun dari kehidupannya yang diselubungi kabut tertutup tirai besi! Muhammad SAW, meyakini sepenuhnya bahwa kemunculannya dalam arena kehidupan manusia tiada lain hanyalah untuk merubahnya, dan bahwa beliau bukan hanya menjadi utusan bagi quraisy, bahkan bukan hanya bagi bangsa Arab semata, tetapi adalah bagi ummat manusia umumnya…. Dan Allah SWT telah membukakan penglihatannya menembus jarak jauh yang akan dicapainya oleh da’wahnya, yang akan dinaungi oleh bendera dan panji-panjinya. Maka telah disaksikannya dengan mata kepalanya masa depan agama yang diberitakan kepadanya, serta keabadian mutlak yang akan dimilikinya, sampai bumi dan segala isinya kembali ke tangan Maha Penciptanya…. Namun semuanya itu, segala yang terdapat pada dirinya, begitupun pada agamanya, serta keberhasilan yang belum pernah disaksikan dunia tolok bandingnya, menurun pandangannya tidak lebih dari sekeping batu bata pada sebuah bangunan…! Maka segala kehidupan yang dijalaninya…. Segala perjuangan dan kepahlawanannya…. Segala kebesaran dan keluhurannya…. Segala kemenangan yang telah dicapai oleh agamanya di waktu hidupnya, dan segala kebahagiaan yang diketahuinya akan dicapai setelah wafatnya…. semua itu baginya tidak lebih dari batu bata…., hanya sekeping batu bata pada sebuah bangunan antik dan raksasa…! Nah, inilah dia mahaguru manusia dan penutup segala Nabi itu! Inilah dia cahaya gemilang yang disaksikan ummat selagi hidup di kalangan mereka sebagai manusia, kemudian setelah kepergiannya disaksikan mereka sebagai suatu hakikat kenyataan yang takkan hilang dari kenangan….!

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT