Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Minggu, 25 November 2018

AN NUUR - Yang Maha Pemberi Cahaya


Semoga ALLOH SWT senantiasa memberi kita hidup dan kehidupan yang baik dan diridhoi-Nya... 
Dan jika mati... Kita mati dalam keadaan khusnul khotimah...

ALLOH SWT berfirman:

اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ   ۗ  مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌ  ۗ  الْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍ   ۗ  اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍ   ۙ  يَّـكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ  ۗ  نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍ   ۗ  يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَآءُ   ۗ  وَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ  وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ  

"ALLOH (pemberi) cahaya (kepada) Langit dan Bumi. Perumpamaan cahaya ALLOH, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu didalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak disebelah timur (sesuatu) dan tidak pula disebelah barat (nya) yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api. Cahaya diatas cahaya (berlapis-lapis). ALLOH membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki dan ALLOH memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan ALLOH Maha Mengetahui segala sesuatu"
QS. An Nuur (24)/35

ALLOH adalah Dzat Pemberi Cahaya, Dzat yang memberikan cahaya kepada hati orang-orang bijak untuk mengenal-Nya dan beriman kepada-Nya, serta menerangi hati-hati mereka dengan petunjuk-Nya, Dzat Pemberi Cahaya, Dia menghilangkan kegelapan dengan cahaya-Nya, menerangi langit dan bumi, dan menerangi jalan orang-orang yang berjalan menuju kepada-Nya serta menerangi hati-hati mereka, Dzat Pemberi Cahaya dan tabir-Nya Pemberi Cahaya, jikalau Dia membukanya akan terpancar cahaya wajah-Nya yang menjadikan hamba-Nya tidak akan berhenti dalam memandang-Nya.

ALLOH adalah AN NUUR yang Maha Bercahaya, Maha Pemberi Cahaya yang tampak. Dia-lah yang menyebabkan segala sesuatu menjadi kelihatan. Apa yang kelihatan itu sendiri dan apa yang membuat benda-benda lain kelihatan disebut Nuur.

Eksistensi adalah lawan ketiadaan dan apa yang kelihatan tidak mungkin terlihat, kecuali berkaitan dengan eksistensi karena tiada kegelapan yang lebih gelap daripada ketiadaan. 
Apa yang bebas dari kegelapan ketiadaan, dan bahkan dari kemungkinan ketiadaan dan yang menarik segala sesuatu dari kegelapan ketiadaan menuju perwujudan eksitensi, patut disebut cahaya.

Eksistensi adalah cahaya yang mengalir ke segala sesuatu dari cahaya Dzat-Nya, karena Dia adalah Pemberi Cahaya Langit dan Bumi. Karena tidak ada satu atom dari cahaya Matahari itu sendiri yang tidak membawa sesuatu ke eksistensi Matahari yang menyinarinya, tidak ada satu atom dari wujud-wujud di Langit dan di Bumi dan apa yang ada diantaranya, yang tidak membawa sesuatu dengan kemungkinan eksistensinya, yang harus ada yang mewujudkan mereka.

ALLOH An-Nuûr, ALLOH Maha Pemberi Cahaya, Pemilik Cahaya, Sumber Cahaya. Yang Maha Jelas pada diri-Nya, yang bersumber dari-Nya segala yang jelas. Cahaya-Nya tidak pernah tersentuh kegelapan. Cahaya keberadaan dan kekuasaan-Nya, terpancarkan kepada seluruh alam dan makhluk ciptaan-Nya.

ALLOH SWT. pernah memberikan sebuah mukjizat pada Rosululloh saw. Pada suatu ketika, ada seorang sahabat Rosululloh saw. bernama Ibnu Abbas. Ibnu Abbas mengalami kebutaan. Rosululloh saw ingin menolong sahabatnya itu. Rosululloh saw kemudian memberikan sebuah tongkat istimewa pada Ibnu Abbas “Wahai, Ibnu Abbas pergunakanlah tongkat ini untuk membantu penerangan engkau di malam hari….” kata Rosululloh saw. Tongkat Ibnu Abbas mengeluarkan cahaya seperti lampu sehingga membantu Ibnu Abbas menerangi jalan di saat malam gelap. Benar-benar menakjubkan! Tongkat itu mengeluarkan cahaya seperti lampu. ”Terima kasih... ya Rosululloh!” “Tongkat ini membantu aku menerangi jalanku di saat malam gelap,” kata Ibnu Abbas dengan senang hati.

ALLOH SWT telah menciptakan benda-benda yang bercahaya di alam semesta ini. Seperti bintang, matahari, bulan, serta api. Sehingga ALLOH Maha Bercahaya.

Seorang hamba yang meneladani nama An-Nûr, akan selalu memperbaiki dirinya serta memupuk cahaya keimanan, keislaman, dan ihsan dalam dirinya. Dia senantiasa membersihkan hatinya dari berbagai penyakit yang dapat menghambat pancaran cahaya ilahi dan menjauhkan dirinya dari berbagai hal yang dapat menghalanginya untuk mendekatkan diri kepada sumber cahaya hakiki dan abadi.

Ia selalu menegakkan cahaya keimanan, kebenaran, dan keadilan, di mana pun ia berada, sehingga tercipta masyarakat yang bermandikan cahaya keimanan, kebenaran, dan keadilan. Cahaya yang dimilikinya tidak hanya menyinari dirinya, tetapi juga menjadi penerang bagi sekitarnya. Pada akhirnya, cahaya itu mengantarkannya kepada kehidupan abadi kelak di Akhirat.

ALLOH SWT berfirman:
”(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mu'min laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka. (dikatakan kepada mereka): ”Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.”
QS. Al-Hadîd (57)/12

Doa orang yang meneladani nama An-Nûur adalah:
”Ya Robb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”
QS. At-Tahrîm (66)/8

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT