Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Senin, 19 Februari 2018

Al Bashiir - Maha Melihat



Al-Bashir berasal dari kata ba-sha-ra, yang arti harfiahnya adalah “melihat”.
Dalam pengertian yang lebih luas, bashara bisa berarti ilmu atau kejelasan. Nabi Yusuf, sebagaimana dikutip dalam al-Qur’an, senantiasa melakukan dakwah kepada para terpidana dan petugas di lingkungan penjara dengan mengatakan: “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kamu kepada Alloh dengan bukti yang sangat jelas dan nyata (bashirah),”
QS. Yusuf (12)/108

Arti lain, seperti yang sering dipakai oleh kaum sufi, adalah mata hati atau mata batin.
Ada pula yang menyebutnya dengan indera keenam. Apa pun namanya, seseorang yang telah memiliki bashirah akan mampu melihat hal-hal yang ghaib.
Ketika melihat sesuatu, ia tidak hanya melihat dengan mata kepalanya saja, tetapi menggunakan mata batinnya yang dapat menembus batas ruang dan waktu.

Bashirah dalam pengertian yang kedua tersebut hanya diberikan oleh Alloh kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa berusaha mendekat atau melakukan taqarrub kepada Alloh.
Salah satu hamba-Nya yang jelas-jelas telah memiliki bashirah adalah Muhammad saw, sebagaimana yang dinyatakan dalam al-Qur’an:
 “........ Telah diperlihatkan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.”
QS. Al-Israa (17)/1.

“Tanda-tanda Kami” dalam ayat di atas tidak lain adalah sesuatu yang ghaib, terselubung, atau tersembunyi. Nabi Muhammad diberi kesempatan untuk menyaksikan peristiwa ghaib melalui mata batinnya. Tirai yang menyelubungi alam ghaib dibuka sehingga tidak ada lagi pembatas yang mengantarai Rasulullah saw dengan alam ghaib.
Dengan begitu, peristiwa masa lalu, sekarang, dan yang akan datang, tertampang jelas di hadapannya.

Bashirah itu tidak hanya diberikan oleh Alloh kepada Nabi Muhammad saja, tapi dalam batas-batas tertentu juga dikaruniakan kepada para hamba-Nya yang senantiasa taqarrub kepada-Nya.
Dalam hadits Qudsi Alloh berfirman:
“Dan seorang hamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan melakukan ibadah-ibadah sunnat sehingga Aku mencintainya.
Maka apabila Aku telah mencintainya, Akulah yang menjadi pendengarannya, penglihatannya, dan sebagai tangan yang digunakannya, serta kaki yang dijalankannya. Apabila ia memohon kepada-Ku pasti Ku-kabulkan. Jika meminta perlindungan, maka pasti Aku lindungi.” (HR. Bukhari)

Sebagai hamba Al-Bashir, kita harus menyadari bahwa seluruh aktifitas kita dilihat dan diawasi Alloh.
Bagi-Nya, tiada tempat yang tersembunyi.
Dengan kesadaran itu, kita akan selalu memilih aktifitas yang baik dan mendatangkan manfaat. Sebaliknya, kita akan berusaha dengan sungguh-sungguh menghindari segala aktifitas yang sia-sia dan mendatangkan mudharat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Ketika terbersit keinginan untuk berbuat maksiat, sekecil apa pun, kita segera menyadari bahwa Alloh (Al-Bashir) sedang mengawasi kita.
Timbul rasa malu, kemudian ada dorongan dalam diri untuk segera meninggalkannya.

Ya Alloh, Al-Bashir. Kami malu jika Kau beberkan yang Kau lihat pada diriku. Kami takut jika Kau balas yang Kau lihat padaku. Ya Bashir, berilah kami mata batin agar kami dapat melihat tanda-tanda kebesaran-Mu, agar kami senantiasa memuliakan dan mengagungkan-Mu.

Kisah hikmah :
Terbunuhnya Unta Nabi Soleh

Suatu hari, kaum Tsamud berkumpul untuk  mengatur rencana membunuh unta Nabi Saleh as.
Alloh melihat dan mengetahui apa yang mereka rencanakan.

Sembilan orang dari kaum Tsamud memanah dan menikam unta Nabi Saleh as dengan panah dan pedang.
Alloh SWT membiarkan perbuatan mereka sampai datangnya siksa yang Alloh janjikan.

Alloh kemudian menghukum kaum Tsamud yang ingkar dengan halilintar dan gempa bumi yang dahsyat sampai mereka hancur binasa.

Alloh melihat segala sesuatu, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat (oleh manusia).
Sehingga Alloh memiliki nama AL Bashiir. Yaitu Maha Melihat.

Alloh SWT berfirman:

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۗ  يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَا ۗ  وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْ ۗ  وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
QS. Al-Hadid (57)/4

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT