Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Senin, 19 Februari 2018

As Samii' - Maha Mendengar


Semua ucapan, pikiran, desiran daun dan segala gerak-gerik makhluk tak luput dari jangkauanNya, semua terdengar dengan jelas meski terkadang ada yang menyembunyikan.
Alloh-lah yang mendengar semua yang terucap, terlintas dalam pikiran dan akal, apa yang dirasakan dalam hati.
Gemericiknya air, gemerisiknya dedaunan kala ditiup angin, bahkan bunyi jejak langkah kaki semut Alloh mendengarnya dengan jelas.
 As-Sami’ Yang Maha Mendengar, adalah sifat kesempurnaan karena lawan katanya tuli, sebagai sifat kekurangan.

Ada dua tingkat kesempurnaan yang relatif dan mutlak. Kesempurnaan mutlak tidak bergantung pada alat, keadaan, atau batasan.
Sedangkan kesempurnaan yang relative tergantung pada alat, keadaan dan tebatas.
Alam semesta sejak penciptaan awal hingga akhir dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa terputus, segala bunyi dan suara selalu mengiringi penciptaan ini.
Suara ini terkadang ada yang mampu didengar oleh manusia, sebagaimana halnya suara ledakan keras, ada pula yang tidak terdengar oleh pendengaran manusia.

Suara ini tidak ada yang hilang dari catatan As-Sami’ dalam buku besar yang tersimpan dalam lauhul mahfudz.
Semua suara dan bunyi dari makhluk di alam semesta terjejak dengan rapi, penuh makna.
Jika suara ini adalah pertanyaan, maka Alloh menjawabnya, jika sebuah tuntutan, maka akan dipenuhiNya, jika ini adalah sebuah salah, maka akan ditunjukkan jalan kebenaran olehNya.

Alloh Maha mendengar segala keluh, gundah, kegelisahan, dan kehampaan kita.
Hanya dengan isyarat dalam hati Alloh mampu mendengar.
Tak perlu kita melenguhkan suara kita untuk memohon kasihNya.
Hanya dengan ungkapan air mata, Alloh sudah memahami apa yang kita inginkan.

Alloh dengan sengaja menciptakan dua telinga untuk kita, agar kita lebih banyak mendengar suara-suara di sekeliling kita. Mendengar suara rintihan kaum papa yang mengharap pertolongan sesama.
Mendengar nasihat-nasihat yang datang dari berbagai penjuru arah untuk memaknai kebesaran As-Sami’, mencintai sifat-sifatNya yang sempurna.

Ini semua merupakan bukti, bahwa Alloh ada di sekeliling kita dengan segala jejak yang ditinggalkanNya melaui suara-suara hidayah alam.
Sehingga kita bisa menyadari, menemukan dan mencintaiNya dimanapun kita berada.

Di saat kita merasa hampa dan tiada berdaya, hanya Alloh mampu mendengar apa isi hati kita.
Segala yang tak terucap dari lisan, Alloh tahu dengan sejelas-jelasnya. Alloh tidak akan pernah bosan mendengar segala pinta dan asa kita.

Maha MendengarNya, tidak hanya di alam nyata, di alam ghaib Alloh menguasaiNya. Sebagaimana firmanNya dalam surat Al-An’am 59,

“Dan pada sisi Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)”
Q.S. Al-An’am (6)/59

Menyebut asma As-Sami dalam setiap dzikir kita semakin menambah kedekatan kita kepadaNya.
Memuja sifat dan mengamalkan dalam kehidupan akan membawa kita kepada kepekaan untuk lebih memahami kekuasaaNya.

Pernahkah kita mendengar detak jantung yang memompa darah kita setiap harinya?
Atau suara helaian nafas yang keluar dari rongga dada ini?
Begitu pun dengan desir aliran darah yang menjalari?
Semua anggota tubuh kita, tiada berhenti memujanya. Hanya keterbatasan pendengaran kita yang membuat segalanya menjadi kabur tertutup oleh hijab kekhilafan kita.

Alloh SWT mendengar dan mengetahui rencana jahat yang ada dalam pikiran saudara-saudara Nabi Yusuf as.

Nabi Yusuf as memiliki sebelas saudara. Sepuluh saudara tiri dan satu saudara kandung. Mereka adalah anak-anak Nabi Yakub as dari istri yang berbeda. Semua saudara tiri itu iri pada kasih dengan kasih sayang Nabi Yakub as pada Yusuf as.

Astaghfirulloh! Ternyata rencana jahat kesepuluh saudara tiri Yusuf as itu adalah membuang Yusuf as ke dalam sebuah sumur.

Alhamdulillah, beberapa lama kemudian Yusuf as ditemukan para musafir yang lewat di dekat sumur itu.
Yusuf as kemudian dijual kepada salah seorang pembesar Mesir. Karena kemampuannya, termasuk dalam menafsir mimpi, di kemudian hari Yusuf diangkat menjadi menteri kerajaan.

Di bawah kepemimpinan Yusuf as, rakyat kerajaan selamat dari kelaparan dan mengalami masa kemakmuran.

Alloh Maha Mendengar segala seuatu.
Sehingga Alloh memiliki nama As Samii’, yaitu Maha Mendengar

Alloh SWT berfirman:

وَلَهٗ مَا سَكَنَ فِى الَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۗ  وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
"Dan milik-Nyalah segala apa yang ada pada malam dan siang hari. Dan Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
QS. Al-An'am (6)/13

Semoga pendengaran kita semakin mengasah kepekaan kita untuk merasakan keindahan semesta dan penciptaNya.

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT