Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Jumat, 05 Oktober 2018

AL MUTA’ALI - Yang Maha Meninggikan



ALLOH SWT berfirman:

عٰلِمُ الْغَيْبِ  وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيْرُ الْمُتَعَالِ
"(ALLOH) Yang Mengetahui semua yang gaib dan yang nyata; Yang Maha Besar, Maha Tinggi."
QS. Ar-Ra'd (13)/9

ALLOH Al muta'alli, Yang MahaTinggi, tidak ada yang mampu menyamai ketinggian-Nya.
Dia meninggikan hamba-Nya dengan sebab-sebab tertentu.
ALLOH meninggikan manusia karena keimanan yang dimilikinya.
Imanlah yang membedakan manusia satu dengan lainnya.
Tanpa iman, maka
apa bedanya manusia dengan binatang?
Bahkan manusia bisa lebih rendah lagi dari itu.
Iman yang diiringi dengan amal shalehlah yang membuat ALLOH meninggikan derajatnya, karena iman bukanlah sebatas kata-kata mimpi dan angan-angan saja.

ALLOH SWT berfirman:
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan Surga-Surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.
Setiap mereka diberi rizqi buah-buahan dalam Surga-Surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu."
mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya”.
QS. Al Baqarah (2)/25

Iman yang hanya sekedar terhunjam di hati tanpa terucap dilisan dan tidak teraplikasi melalui amal perbuatan, itulah imannya fir'aun.

ALLOH SWT berfirman:
“Dan Kami memungkinkan bani israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "saya percaya bahwa tidak ada Robb melainkan Robb yang dipercayai oleh bani israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada ALLOH)".
QS. Yunus (10)/90

Iman yang hanya terucap di bibir tanpa terhunjam di hati, tanpa amal yang tulus, maka inilah imannya orang-orang munafiq.

ALLOH SWT berfirman:
“Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada ALLOH dan hari kemudian," padahal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman”
QS. Al Baqarah (2)/8

Nyatalah bahwa ALLOH menempatkan posisi seorang mu'min itu tinggi dibandingkan posisi orang-orang yang tidak beriman, kita mengenal seorang budak bernama Bilal bin Rabah, sangat rendah derajatnya dimana manusia ketika itu, tapi dikala dia sudah masuk Dien Islam maka menjadi mulia dikalangan orang-orang beriman lainnya, selain dari itu antara orang yang beriman juga berbeda level atau derajat yang dimiliki, ALLOH menempatkan lebik tinggi dengan kemuliaan di sisi ALLOH bagi yang menunjukan kualitas imannya hingga kepada level tertinggi,  yaitu taqwa.

ALLOH SWT berfirman:
”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi ALLOH ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya ALLOH Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”.
QS. Al Hujurat (49)/13

Diantara janji ALLOH yang disebutkan dalam Al Qur'an  yaitu bahwa ummat Islam ini adalah ummat yang terbaik dibandingkan ummat-ummat lainnya, ummat terbaik itu memiliki ciri khas, bila ciri khas itu tidak ada, maka predikat ummat terbaik akan hapus dari kehidupannya.

ALLOH SWT berfirman:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada ALLOH.
sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik".
QS. Ali Imran (3)/110

Dari ayat di atas ALLOH menyatakan bahwa ummat terbaik itu adalah ummat Dien Islam, jika kenyataannya ummat Islam selalu dihina,
padahal diungkapkan dalam janji-janji ALLOH.

"Hai manusia, Sesungguhnya janji ALLOH adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaithon yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang ALLOH".
QS. Fathir (35)/5

"Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu itu pasti terjadi".
QS. Al Mursalat (77)/7

ALLOH belum menepati janji-Nya karena kesalahan ummat islam sendiri, tidak mau berbuat yang maksimal untuk menggapai janji itu dengan keimanan yang teguh, dan tidak melakukan amar ma’ruf nahi mungkar secara optimal.

Usaha setiap mu'min untuk memperoleh posisi tinggi seiring dengan sifat ALLOH yang menghendaki agar mu'min itu tetap pada posisi yang tinggi, karena janji ALLOH itu terwujud syaratnya harus sesuai dengan usaha dan perjuangannya.

ALLOH SWT berfirman:
"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan ALLOH, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi ALLOH.
Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan."
QS. At-Taubah (9)/20

Salah satu bentuk keimanan dan pengabdian manusia kepada yang disembahnya adalah cinta, siapa saja yang menyembah sesuatu maka dia wujudkan dalam bentuk mencintai sesuatu itu, begitu pula keimanan dan pengabdian seorang muslim kepada ALLOH harus disertai cinta yang mendalam.
Orang yang tidak lagi mencintai ALLOH maka mereka akan diganti dengan mukmin lain yang lebih mencintai ALLOH dan ALLOH-pun mencintainya;

ALLOH SWT berfirman:
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain ALLOH; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai ALLOH.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada ALLOH.
Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan ALLOH semuanya, dan bahwa ALLOH amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
Al Baqarah (2)/165

ALLOH akan meninggikan hamba-Nya dikala terjalin hubungan yang kuat sehingga menimbulkan saling mencintai, dengan cinta itulah posisi hamba tinggi dan mulia di hadapan ALLOH, tapi dikala cinta sudah tidak terjalin lagi antara hamba dengan ALLOH maka akan tampil orang lain akan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran di Dunia ini.

ALLOH SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman!
Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari dien-nya, maka kelak ALLOH akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan ALLOH, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
Itulah karunia ALLOH yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki.
Dan ALLOH Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui."
QS. Al-Ma'idah (5)/54

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT