Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Sabtu, 20 Oktober 2018

AL MUNTAQIM - Maha Pemberi Balasan



ALLOH SWT berfirman:

يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْـرٰى ۚ  اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ

”(ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah pemberi balasan.”
QS. Adh Dhukhan (44)/16

Al Muntaqim adalah ALLOH Yang Maha Membalas perbuatan orang-orang durhaka atas dosa-dosa yang mereka lakukan, dan menghukum siapa saja yang dikehendaki-Nya dengan sebesar-sebesar hukuman, dan Dia sangat keras siksaan-Nya.

Ditimpakan-Nya bencana atas orang-orang durhaka dan orang-orang yang suka bertindak sewenang-wenang, serta dikeraskan-Nya siksaan atas orang-orang aniaya.
Itu semua ditimpakan-Nya sesudah Dia memberi peringatan dan penundaan.

Segala kemungkaran yang dilakukan manusia di Dunia ini, segala bentuk kekafiran yang dipertontonkan terkesan tidak ada balasan yang diterima, seolah-olah ALLOH membiarkan saja kejadian itu, hal itu nampak dengan semakin garangnya pelaku kemungkaran dan semakin banyaknya kekafiran dan berbuat sewenang-wenang, padahal semua yang dilakukannya itu akan dibalas dengan balasan yang lebih keras dari itu.

ALLOH membalas keganasan pasukan abrahah yang akan menghancurkan Ka’bah, dia akan memindahkan keramaian orang-orang yang menunaikan ibadah haji ke negeri Yaman, hal ini terjadi saat detik-detik kelahiran Muhammad bin Abdullah.

Abdul Muthalib berdiri dan memegangi pintu Ka'bah dan berdiri bersama dengan sekelompok orang-orang Quraisy, mereka berdoa kepada ALLOH SWT dan meminta perlindungan-Nya, agar para malaikat memerintahkan gajah-gajah tidak melangkahkan kakinya, sehingga gajah itu pun tetap di tempatnya dan mentaati perintah para malaikat, kemudian gajah-gajah itu menerima pukulan yang dahsyat, namun gajah-gajah itu tetap berdiam di tempatnya, gajah-gajah itu tampak gemetar dan berteriak, tetapi lagi-lagi gajah-gajah itu menolak untuk bergerak dan tidak bergerak selangkah pun.
abrahah bertanya:
"Mengapa pasukan tidak bergerak?"
Kemudian dikatakan kepadanya bahwa gajah-gajah menolak untuk bergerak, abrahah mengangkat cemetinya, dengan muka emosi, ia ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi dengan gajah-gajahnya.

Matahari saat itu bersinar dan ia duduk di khemahnya.
Ketika ia keluar, matahari bersembunyi di balik segerombolan burung.
abrahah mengangkat pandangannya ke arah langit, mula-mula ia membayangkan bahwa ia melihat sekawanan awan yang hitam, kemudian ia mengamat- amati awan itu.
Dan ternyata ia bukan awan biasa, itu adalah sekelompok burung yang menutupi cahaya Matahari dan menyerupai awan yang tebal, ternyata burung ababil, burung yang banyak.

Gajah-gajah semakin berteriak dengan kencang dan tampak ketakutan, dan rasa takut itu kini menghinggapi seluruh pasukan.
abrahah berteriak di tengah-tengah pasukannya agar gajah diusahakan untuk maju secara paksa, kemudian terbukalah salah satu jendela dari jendela al-Jahim, dan burung-burung itu menghujani pasukan dengan batu dari Sijil, yaitu batu yang sama yang pernah dihujankan kepada kaum Nabi Luth.
Batu itu menyerupai bom-bom atom yang digunakan saat ini.

Para tentara abrahah kembali dalam keadaan binasa dimana daging- daging dari tubuh mereka berciciran di jalan.
abrahah pun mendapatkan luka dan mereka keluar dari tempat itu dalam keadaan dagingnya terpisah satu persatu.
abrahah pun terbelah dadanya dan mati.
Kemudian jasad para pasukannya tersebar dan berciciran di Bumi, seperti tanaman yang dimakan oleh binatang.
Setelah mendekati setengah abad, turunlah suatu surah di Mekah yang menceritakan tentang peristiwa itu:

"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Robb-mu telah bertindak terhadap tentera gajah?
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?
Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun yang dimakan (ulat)."
QS. al-Fil (105)/1-5

Pasukan gajah yang ingin memporak-porandakan Mekah dikalahkan.
Kemudian mereka dihancurkan dan Robb pemilik Ka'bah berhasil melindungi rumah suci-Nya.
Perlindungan tersebut bukan sebagai penghormatan bagi orang yang tinggal di rumah itu dan bukan sebagai bentuk pengkabulan do'a kaum yang menyembah berhala yang memenuhi tempat itu.
ALLOH SWT sebagai Pelindung Ka'bah memeliharanya karena adanya hikmah yang tinggi.
ALLOH SWT menginginkan sesuatu bagi rumah itu, ALLOH SWT ingin melindunginya agar tempat itu menjadi tempat yang damai bagi manusia dan supaya tempat itu menjadi pusat dari aqidah yang baru dan menjadi tanah bebas yang aman, yang tidak dikuasai oleh seseorang pun dari luar dan juga tidak didominasi oleh pemerintahan asing yang akan membatasi da'wah.
Yang demikian itu karena disana terdapat rumah dari rumah-rumah di Mekkah yang lahir disana seorang anak dimana ibunya bernama Aminah binti Wahab dan ayahnya adalah Abdullah, salah seorang tokoh Arab.
Anak itu belum dilahirkan dan belum dapat tugas kenabian dan ia belum memikul Islam diatas pundaknya dan belum menjadi rahmat bagi alam semesta.
Kemudian datanglah abrahah yang ingin menghancurkan semua ini tanpa ia mengetahui semua rahasia ini.

Ketika Nabi Muhammad mulai berda'wah ketengah masyarakatnya, banyak penentangan yang dihadapinya, seperti caci maki, permusuhan dan sikap-sikap arogan lainnya, semuanya itu dibalas oleh ALLOH, karena ALLOH memang melindungi islam dan Nabi-Nya.

Bukhari meriwayatkan bahwa Rosululloh saw menaiki bukit Shofa dan beliau mulai memanggil-manggil tokoh quraisy dan para kabilah Mekkah.Ketika semua berkumpul, beliau bertanya kepada mereka:
"Apakah kalian percaya jika aku memberitahu kalian bahwa seekor kuda akan datang menyerang kalian?"
Mereka menjawab: "Tentu, kami belum pernah melihatmu berbohong."
Beliau berkata: "Aku seorang yang diutus sebagai pemberi peringatan terhadap kalian.
Di hadapanku terdapat siksaan yang berat jika kalian menentang."
abu lahab berkata: "Sungguh celaka engkau, apakah kerana ini engkau mengumpulkan kami?"

Dengan penghinaan inilah, peperangan terhadap Islam dimulai.
Ketika kaum muslimin tidak mampu mempertahankan diri mereka, maka mula-mula ALLOH SWT membantu mereka dan menolong mereka dengan menurunkan surah yang pendek yang mengecam tindakan abu Lahab.

"Binasalah kedua tangan abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
Tidaklah bermanfaat kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan.
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar.
Yang di lehernya ada tali dari sabut."
QS. Allahab (111)/1-5

Dengan ayat-ayat yang pendek dan tepat tersebut, Abu lahab memasuki kancah sejarah dari pintunya yang paling pendek.

Gambaran tentang kejahatan abu lahab tertulis selama-lamanya.
abu lahab adalah Seorang yang menentang da'wah kebenaran karena ia mengkhawatirkan kedudukannya dan kekayaannya, padahal harta yang dipertahankannya dan dijaganya tidak memiliki arti sama sekali di sisi ALLOH SWT, karena setelah mati, ia berada dan dimasukkan di tengah-tengah Neraka yang menyala-nyala, demikian pula dengan isterinya membawa kayu bakar, yang di lehernya terdapat suatu belenggu sebagai simbol keterikatannya dengan dunia binatang yang tidak berakal, akan mengalami nasib yang sama di Akhirat.

Sebahagian besar orang-orang yang menentang da'wah adalah orang- orang yang berhubungan dengan Dunia binatang yang tidak disadarinya.
Bencana yang datang berupa gunung meletus, gempa, banjir, longsor, wabah penyakit merupakan balasan dari ALLOH atas kemungkaran yang terjadi di daerah tersebut.

Ketika Rosululloh saw masih hidup, di Kota Madinah tiba-tiba terjadi gempa Bumi.
Rosululloh saw lalu meletakkan kedua tangannya di atas tanah dan berkata:
"Tenanglah…
belum datang saatnya bagimu.''
 Sejenak, Nabi saw menoleh ke arah para sahabat dan berkata:
"Sesungguhnya Robb kalian menegur kalian … maka jawablah dengan cara, buatlah ALLOH ridho kepada kalian !"

Adakah hubungan antara bencana dengan kezaliman?

Saat ini berita yang menguat memang hanya soal gejala alam.
Orang mungkin akan menertawakan bila ada anggapan, ada kaitan antara bencana dan kemaksiatan.
Sayangnya lagi, bila didekatkan dengan segi ruhaniah justru malah dibawa melenceng ke arah mistik.
Padahal, apa yang diucapkan Nabi Adam as ketika harus meninggalkan Surga, beliau berdo'a:

”Ya Robb kami...
Sesungguhnya kami menzalimi diri kami dan jika Engkau tidak juga ampuni dan menyayangi kami, niscaya kami menjadi orang-orang yang merugi."
QS. Al 'Araf (7)/23

Bumi dan seisinya adalah mahluk ALLOH.
Sesungguhnya bencana merupakan ayat-ayat ALLOH untuk menunjukkan kuasa-Nya, jika manusia tidak lagi mau peduli terhadap ayat-ayat ALLOH,  ALLOH akan menggetarkan Bumi dengan guncangan yang dahsyat, untuk menimbulkan rasa takut, khusyuk, lahir keinginan untuk kembali dan tunduk kepada ALLOH, serta meninggalkan kemaksiatan dan penyesalan atas kekeliruannya.
Itulah bentuk teguran ALLOH kepada yang melupakannya.

ALLOH SWT berfirman: 'Sungguh beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan tobat ataupun zakat).
Lalu, dia mengingat nama Robb-nya, lalu ia sembahyang."
QS al-A'laa (87)/14-15

Sebelum ALLOH memutuskan vonis kepada manusia, sebenarnya telah ada beberapa petunjuk agar manusia berhati-hati di Dunia dalam mengisi sisa umur yang diberikan, agar kehidupan manusia terarah dan terkontrol, maka suatu pedoman hidup ALLOH berikan yaitu Al Qur'an, kalau pedoman ini tidak diindahkan bahkan orang yang memberi ingat tidak dianggap peringatannya, di Akhirat menemui kesengsaraan, itulah akibat kelalaian dan kesalahannya.

ALLOH SWT berfirman:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya”
QS. Al Zalzalah (99)/7-8

Hidup yang dijalani manusia di Dunia ini kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan ALLOH, Hakim Maha Tinggi lagi Maha Adil.
Semua yang menjadi kebanggaan selama di dunia, sedikitpun tidak tidak memberi arti,  semua menjadi saksi yang memberatkan, anggota tubuh menjadi saksi.

ALLOH SWT berfirman:
“Pada hari ketika lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yanga dahulu mereka kerjakan.
Di hari itu, ALLOH akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa ALLOH lah yang benar, lagi yang menjelaskan segala sesuatu menurut hakekat yang sebenarnya”.
QS. An Nur (24)/24-25

Mumpung masih ada waktu yang diberikan ALLOH, untuk menggunakan segalanya dengan penuh perhitungan,  karena semuanya kelak akan kita pertanggung-jawabkan di hadapan ALLOH.
Semoga kita mampu untuk menerima segala resiko hidup ini dengan iman dan amal sholeh sehingga kita terlepas dari azab ALLOH.

Semua yang dilakukan pasti ada balasannya, yang baik akan dibalas oleh ALLOH dengan pahala dan surga-Nya, yang buruk akan dibalas pula dengan dosa dan Neraka-Nya.

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT