Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Senin, 08 Oktober 2018

Al-BARRU - Yang Maha Dermawan


ALLOH SWT berfirman:

انّاكُنّا مِنْ قابْلُ نادْ عُوْ هُ  اِ نّهُ حُوا الْبرُّ ا لرّٰ حِيْمُ {ا لطّو ر:٢٨ }

“Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu.
Dialah Yang Maha Melimpahkan kebaikan, Maha Penyayang.”
Q.S. At-Tur (52)/28

ALLOH   Al-Barru ialah Yang Maha Dermawan,yang memberikan kebaikan dan kebajikan kepada makhluk-Nya yang dikehendaki tanpa pamrih dari makhluk-Nya.

ALLOH Al-Barru adalah Yang Maha Dermawan, ALLOH Yang Maha Baik yang menganugerahkan berbagai macam kebaikan kepada makhluk-Nya baik di Dunia maupun di Akhirat nanti.

ALLOH Al-Barru, ALLOH Yang Maha Berkebajikan, Pemurah dalam memberikan anugerah kepada seluruh makhluk-Nya di Dunia.
Anugerah yang luas tanpa tepi dan tidak terhitung jumlahnya.
Namun, tidak jarang dibalas oleh makhluk dengan kedurhakaan dan kekufuran.
Sekalipun begitu, ALLOH tetap Al-Barru memberikan kebajikan kepada mereka tanpa pandang bulu.

ALLOH mutlak kebaikan-Nya,  semua  kebaikan dari ALLOH, Tidak ada kebaikan selain dari ALLOH.
Untuk itu ALLOH disebut Al-Barru, Yang Maha Baik.

ALLOH SWT berfirman:
“…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana ALLOH telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di Bumi.
Sungguh, ALLOH tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan,”
QS. Al-Qasas (28)/77

Melalui ayat di atas, ALLOH memerintahkan hamba-Nya untuk berbuat baik sebagaimana ALLOH telah berbuat baik kepada hamba-Nya.
Maka orang yang pelit dan tidak mau berbuat baik berarti dia tidak menyadari bahwa ALLOH telah berbuat baik kepadanya.

Dalam ayat itu ALLOH memerintahkan untuk berbuat baik sebagaimana ALLOH berbuat baik kepadamu.
Cobalah hitung, berapa banyak perbuatan baik ALLOH kepada hamba-Nya, walaupun sebenarnya tidak ada yang mampu menghitung kebaikan ALLOH kepada hamba-Nya.

Salah satu contohnya; Kenapa Alloh menciptakan kita sebagai manusia?
Itu semua karena kebaikan ALLOH kepada hamba-Nya, ALLOH ciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk, sebagaimana dalam firman-Nya:

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,”
QS. At-Tiin (95)/4

Seandainya ALLOH menciptakan manusia sebagai anjing, kucing, maka tentu manusia akan menjadi hina.
ALLOH ciptakan kita sebagai manusia maka hakekatnya ALLOH telah berbuat baik kepada hamba-Nya.
Kebaikan ALLOH yang lain, ALLOH membuat manusia dan menyimpannya di dalam rahim ibu, kalau bukan karena rahmat ALLOH maka kita telah mati.

Maka sungguh kita tidak bisa menghitung kebaikan dan nikmat ALLOH, sembilan bulan di dalam rahimitu tidak berbuat apa-apa, akan tetapi dapat makan, hingga tumbuh berkembang sampai akhirnya lahir.

ALLOH telah menciptakan kita sebagai manusia, kemudian Ia memberikan iman kedalam hati kita. Inilah suatu hal yang mahal, karena menjadi manusia saja tanpa iman tidak ada gunanya.
Demikian juga menjadi manusia saja tanpa ada Islam pun tidak ada gunanya.
Untuk itu jangan sampai mengabaikan iman dan Islam tersebut, jangan sampai malas belajar, karena kalau malas sama saja tidak mengakui kebaikan yang ALLOH berikan kepada kita.

ALLOH SWT berfirman:
“…tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat,”
QS. Ibrahim (14)/7

Salah satu bentuk kekufuran adalah menolak kebaikan ALLOH yang telah diberikan kepada kita, tidak mengakui kebaikan yang ALLOH berikan kepada kita, tidak mensyukuri kebaikan yang ALLOH berikan kepada kita.
Oleh sebab itu lawan dari syukur adalah kufur, demikian pula sebaliknya.

ALLOH SWT berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu,”
QS. Ibrahim (14)/7

Ciri orang beriman adalah bersyukur, karena dengan bersyukur maka ia termasuk orang beriman dan terhindar dari kekufuran.
Tetapi kalau dia tidak bersyukur, berarti dia kufur atau menolak dan tidak mengakui atau melecehkan atau meremehkan.
Karenanya, sebagai seorang hamba kita harusnya hati-hati terhadap kebaikan yang telah ALLOH limpahkan kepada kita.

Kebaikan ALLOH kepada kita tidak ada pengaruhnya dengan keadaan alam ini, karena keadaan alam ini akibat permainan manusia, yaitu orang kafir dan zalim, meski imbasnya berdampak kepada kita juga sedikit demi sedikit, Yang diperlukan oleh kita sebagai orang yang beriman adalah menagambil pelajaran.

Ada Hal menarik yang perlu kita perhatikan, bahwa kehidupan manusia di Dunia ini sejak Nabi Adam alaihissalam sampai dengan Nabi Muhammad saw, dan dari Nabi Muhammad saw sampai dengan kita, maka hal keimananlah yang paling penting, kalau keimanan ini ada dan benar maka di dunia akan menjadi aman dari bencana.

Iman sebagai kuncinya, oleh sebab itu para nabi semua kisahnya tentang keimanan.
Tapi perlu dipahami, kisah keimanan tidak identik hanya duduk saja, tetapi kisah keimanan secara fisik susah.
Bagaimana Nabi Ibrahim dibakar, nabi Syuaib, nabi Luth dan Nuh as susah, tetapi secara bathin dan ruh mereka merasakan kenikmatan.
Mari kita hijrahkan suasana kehidupan kita yang matrealistik kepada kehidupan yang diiringi dengan keimanan sehingga akan terasa nikmat dalam kehidupan ini.

Al-Barru mendorong kita hidup secara keimanan. Bagaimana tidak, semuanya telah kita rasakan.
Kebaikan ALLOH telah mengalir kepada kita, karena nya kita mesti mensyukurinya.
Mestinya tidak ada waktu bagi kita untuk bermain-main dan bergeser dari perintah ALLOH walaupun sedetik, bahkan sejengkal, apapun yang terjadi itulah yang terbaik.

Kalau kita mau mendapatkan pilihan dari ALLOH yang terbaik maka kita harus berjalan di atas dasar iman dan keislaman kepada ALLOH dengan sebenarnya.
Para nabi dipuji oleh ALLOH, dan paling banyak di puji di dalam al-Qur'an, dan hampir semua nabi dipuji karena mereka bisa menempatkan diri sebagai seorang hamba ALLOH dan menjalankan kebaikan yang ALLOH perintahkan.
Itu semua karena kebaikan-kebaikan yang ALLOH berikan, mereka gunakan untuk berjuang di jalan-Nya dalam menunaikan amanah-Nya .
Dengan demikian mereka bisa berbuat kebaikan untuk diri, keluarga, masyarakat dan kepada manusia seluruhnya.

Dikatakan manusia yang baik adalah berdasarkan kadar kebaikan yang dia berikan, bukan berdasarkan pangkat tinggi yang ia dapatkan, bukan pula berdasarkan harta yang dia miliki.

Baik dalam Islam itu adalah bagaimana seseorang dapat memberikan kebaikan kepada orang lain.
Dan tidak ada kebaikan kecuali dari ALLOH yang menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk.

ALLOH SWT berfirman:
“Wahai golongan jin dan manusia!
Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah.
Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari ALLOH).”
QS. Ar-Rahman (55)/33

Semua kebaikan yang ALLOH berikan kepada kita tidak terhitung nilainya dan tidak terbatas kualitas dan kuantitasnya.

Diriwayatkan, ketika Musa as. berbicara dengan ALLOH, dia melihat lelaki berdiri disamping arsy ALLOH SWT, lalu dia kagum dengan ketinggian tempat yang ALLOH berikan kepada orang itu, kemudian dia berkata: "wahai Robb apa yang menyebabkan orang tersebut sampai kepada tempat yang mulia ini?"
Lalu ALLOH berkata: “Pertama; dia tidak pernah hasad, dengki kepada hamba dari hamba-hamba-Ku yang aku berikan kebaikan, karena hasad adalah benci dengki dan berharap kebaikan hilang dari seseorang.
Kedua dia birrul walidain,yaitu memberikan kebaikan yang dimilikinya kepada kedua orang tua.”

Jadi al-Barru adalah positif aktif, maka birrul walidainyaitu kita aktif memberikan kebaikan kepada kedua orang tua kita.

Kalau kita perinci kebaikan ALLOH kepada kita dan makhluk yang lainnya maka sangatlah panjang, dan tidak akan ada batasnya.
Jadi ALLOH adalah HUWAL BARRU WAL MUHSIN, yang memberikan semua kebaikan kepada hamba-Nya.
Tidak ada suatu ihsan (kebaikan) yang didapat oleh makhluk di Dunia ini kecuali dari ALLOH.

Kita semestinya sebagai seorang yang beriman hendaklah memberikan kebaikan apa yang kita miliki, khususnya kepada kedua orang tua dan masyarakat lain.
Diantara yang memberikan perbedaan kita dengan para sahabat Rosululloh adalah mereka tidak pernah menyimpan kebaiakan, dan semangat mencari serta memberi mereka sangatlah besar.
Jadi semangat mencari dan memberi itulah yang kita dapatkan dari mempelajari nama ALLOH al-Barru dan al-Muhsin.
Dan yang kedua dia adalah baik sekali kepada kedua orang tuanya, kbaikan yang utama kepada orang tua adalah mengajak untuk berada di jalan ALLOH, mengabdi kepada ALLOH dengan sebenar-benarnya.

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT