Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Sabtu, 13 Oktober 2018

AT-TAWWAB - Yang Maha Penerima Taubat



ALLOH SWT berfirman:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا   ۗ  عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَـكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ  ۙ  يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ   ۚ  نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَاۤ اَ تْمِمْ لَـنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَـنَا   ۚ  اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada ALLOH dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).
Mudah-mudahan Robbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…
QS. at-Tahrim (66)/8

Imam Ghozali mengartikan At Tawwab berarti ALLOH yang kembali berkali-kali menuju cara yang memudahkan taubat untuk hamba-hamba-Nya, dengan jalan menampakkan tanda-tanda kebesaran-Nya, menggiring kepada mereka peringatan-peringatan-Nya, serta mengingatkan ancaman-ancaman-Nya, sehingga bila mereka telah sadar akan akibat buruk dari dosa-dosa, dan merasa takut dari ancaman-ancaman-Nya, mereka kembali taubat dan ALLOH pun kembali kepada mereka dengan anugrah pengabulan.

ALLOH At Tawwab, yang berulang-ulang kembali kepada hamba-Nya, memberi mereka dorongan untuk bertaubat, dan kembali berulang-ulang kembali menerima taubat hamba-Nya.
ALLOH senang menerima taubat hamba-hamba-Nya.

Rosululloh saw telah menjelaskan bagaimana gembiranya ALLOH SWT dengan taubat hamba-Nya.
Dalam hadits riwayat Anas ra. bahwa Rosululloh saw bersabda:
“Sungguh ALLOH sangat gembira karena taubat hamba-Nya, lebih dari gembiranya salah  seorang dari kalian yang berada di tengah gurun bersama kendaraannya, namun tiba-tiba kendaraannya itu terpisah darinya, padahal kendaraan itu membawa bekal makanan dan minumannya.
Maka berputus-asalah dia.
Kemudian dia menuju ke sebuah pohon dan merebahkan diri di bawah bayang-bayang pohon tersebut.
Dia benar-benar telah putus harapannya untuk mendapatkan kendaraannya kembali.
Dalam keadaan seprti itu, tiba-tiba kendaraaan itu sudah berdiri di dekatnya, dan serta merta langsung meraih tali kekangnya.
Kemudian karena saking gembiranya, doa mengatkan, ‘engkau hambaku, dan aku Tuhanmu’.
Dia salah mengucap karena saking gembiranya.”
HR. Muslim

Kegembiraan ALLOH dalam menerima taubat hamba-Nya, melebihi kegembiraan sang musafir ini.

Bagaimana ALLOH membuktikan At Tawwab nya?
Pada suatu hari Umar ibnu khottob menangis dihadapan Rosululloh saw, maka Rosululloh bertanya padanya:
”Wahai Umar, apa yang menyebabkan engkau menangis?”
Umar menjawab: “Tangisan seorang pemuda yang menyayat hatilah menyebabkan aku menangis, ya Rosululloh”.
“Hadapkan padaku anak muda itu !” perintah Rosululloh.
Dan ketika anak muda itu sudah dihadapan Rosululloh, beliau bertanya padanya:
“Apa yang menyebabkan kamu menangis seperti itu?”
pemuda itu menjawab:
“ Ya Rosululloh, aku telah melakukan dosa yang amat besar dihadapan ALLOH, itulah mengapa aku menangis”.
Rosululloh berkata:
“Apakah bumi ALLOH ini lebih besar dari dosamu ?”
Ia berkata: ”Dosaku masih lebih besar dari itu“.
Rosululloh berkata:
”Apakah ‘arsy ALLOH tidak lebih besar dari dosa-dosamu?”
Ia berkata: ”Dosaku masih lebih dari itu “.
Rosululloh bertanya kembali:
 “Apakah dosamu lebih besar dari kasih sayang ALLOH?”
Anak muda itu menjawab: ”Saya berharap kasih sayang ALLOH lebih besar dari dosaku“.
Rosululloh bertanya:
”Apa sebenarnya dosamu itu?”
Maka anak muda itu berkata: ”Ya Rosululloh. Aku adalah penggali kuburan, pada suatu hari aku menggali kuburan yang masih baru dan ternyata itu kuburan seorang gadis.
Ketika aku buka kain kafannya masih nampak kecantikan gadis tersebut, aku jadi bergairah sehingga menyetubuhinya,dan ketika selesai dengan hajatku itu dan hendak aku tinggalkan tiba-tiba terdengar dari mulut gadis tersebut suara:
“kenapa engkau meninggalkan aku dalam kondisi masih junub dan tidak suci menghadap ALLOH?”.
Mendengar cerita anak muda tersebut Rosululloh marah seraya berkata:
“Pergilah kamu dari hadapanku !
tidak pantas bagimu kecuali api neraka !”.

Mendengar hardikan Rosululloh tersebut dengan gontai dan lemas ia pergi.
Ia berjalan terus tanpa tujuan, hatinya begitu hancur, airmatanya tidak henti bercucuran.
Kemudian ia bersujud di pasir seraya berkata:
“Ya ALLOH, kalau Engkau memang tidak menerima penyesalan dan taubatku, maka belahlah langit-Mu, keluarkan api-Mu dan bakarlah diriku sekarang juga”.

ALLOH mendengar rintihannya maka ALLOH mengutus Jibril untuk menyampaikan pesan pada Rosululloh bahwa anak muda itu telah diampuni dosanya.
Ketika anak muda yang sudah bertaubat tersebut sholat Maghrib berjamaah dengan Rosululloh dan Rosululloh membaca surat At Takatsur hingga sampai ayat hattazurtumul maqobir, maka anak muda tersebut menjerit histeris hingga ajal menjemputnya.

Cerita yang panjang ini memberikan hikmah pada kita, bahwa sebesar apapun dosa yang kita lakukan jika benar-benar bertaubat dengan syarat-syarat di atas, insya ALLOH, ALLOH akan memberikan ampunan dan maaf-Nya.

ALLOH membangunkan hati orang-orang yang beriman dari tidur kelalaian dengan janji pahala-Nya dan Surga dan dengan takut dengan adzab-Nya.
ALLOH memiliki hamba-hamba yang hati mereka menyala dengan satu percikan api.
Dia juga memilki hamba-hamba yang hati mereka telah berubah menjadi batu yang keras.

Sesungguhnya taubat itu menghilangkan dampak dari keburukan dan memberkahi serta mensucikan jiwa.
Taubat yang diterima ALLOH adalah taubat yang tulus.
Taubat yang tulus adalah taubat yang benar.
Dan taubat akan benar-benar tulus jika disertai dengan perubahan sikap dan perilakunya.
Taubat itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang mu'min yang mengakui bahwa itu terjadi karena kalalaian dan sikap mereka yang terlalu meremehkan dosa dosa kecil dan akhirnya terjerembab kedalam dosa yang besar.
Mereka inilah orang-orang yang berusaha keras untuk melepaskan diri mereka dari dosa-dosa tersebut.
Taubat masih bisa diterima selama taubat tersebut dilakukan segera, sesaat sebelum keluarnya ruh dari tubuh manusia.

Manusia dalam meneladani sifat ini dituntut terlebih dahulu untuk memohon ampun  kepada ALLOH.
Permohonan taubat adalah dengan menyadari kesalahan-kesalahan yang telah dia lakukan, bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, serta memohon ampunan-Nya, jika dosa itu dikaitkan dengan hak ALLOH.
Dan memohon pula kerelaan manusia yang dilukai hatinya, jika hak dosa itu berkaitan dengan hak manusia.
Jangankan manusia biasa, Rosululloh saw beristighfar seratus kali dalam sehari.

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT