Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Rabu, 01 Agustus 2018

Al-Hayyu - Yang Maha Hidup


Semoga ALLOH SWT senantiasa memberi hidup dan kehidupan yang baik dan diridhoi-Nya...
Dan jika mati...
Kita mati dalam keadaan khusnul khotimah...

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


Al-Hayyu - Yang Maha Hidup

ALLOH SWT berfirman:
“Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.Maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadah kepada Nya.
Segala puji bagi ALLOH Tuhan semesta alam”.
 Q.S. Al Mukmin (40)/65

ALLOH, Al Hayyu, bukanlah sifat hidup yang diawali dari ketiadaan dan tidak pula disertai kefanaan serta tidak terkandung padanya sedikit pun kekurangan.

Sesuatu kehidupan yang ada matinya, tidak memiliki hak sama sekali untuk disembah.
Sebab yang berhak diibadahi adalah ALLOH Dzat Yang Maha Hidup dan Tidak Mati.

Sifat hidup ALLOH ini berkonsekuensi adanya kesempurnaan sifat lainnya berupa ilmu Nya, pendengaran Nya, penglihatan Nya, kemampuan Nya, kehendak Nya, rahmat Nya, melakukan apa saja yang diinginkan Nya dan sifat sempurna lainnya.

Al-Hayu yang mutlak sempurna adalah milik ALLOH, bahwa yang diciptakannya ada di bawah pengendalian-Nya, tidak ada yang bisa berbuat yang demikian kecuali ALLOH SWT.
Maka Dzat yang demikian kondisinyalah satu satunya yang berhak disembah.

ALLOH SWT berfirman:
 “Dan bertaqwalah kepada Dzat Yang Maha Hidup dan Tidak Mati”.
Q.S. Al Furqon (25)/58

Untuk mengetahui sesuatu hidup atau tidak, lihat saja perbuatannya.
Alam semesta ada adalah ALLOH yang menciptakannya, begitu juga adanya manusia, ALLOH yang menciptakannya.
Oleh sebab itu, tidak mungkin ALLOH dipahami mati karena Dia selalu menciptakan manusia dan makhluk lainnya.

ALLOH itu tidak tidur, hidupnya ALLOH itu adalah hidup yang tidak akan pernah mati.
Setiap saat ALLOH sibuk mengurusi makhluk-Nya.

Kita berbicara karena kehendak-Nya, kalau ALLOH tidak beri lidah maka kita tidak akan berbicara.
Kita bisa melihat karena ALLOH beri mata.
Hal seperti ini harus kita rasakan, kita bisa melihat bukan sekedar karena kita menjaga kesehatan, tapi karena ALLOH yang memberinya mata.
Kaki manusia bisa melangkah karena ALLOH, kulit bisa merasakan karena ALLOH SWT.

Manusia sehat bukan karena sekedar karena ia makan makanan bergizi, berapa banyak orang yang makan makanan bergizi tapi tetap saja ia setruk.
Betapa banyak pula orang mati tidak ada sebab sakit sebelumnya.
Itu disebabkan, karena ALLOH lah yang memberinya kesehatan.
Semua yang ada itu atas dasar perbuatan ALLOH SWT, karena ALLOH Al-Hayyu, Yang Maha Hidup yang sempurna.
Tidak ada yang lepas dari pengawasan-Nya.

Semua itu sebagai bukti bahwa ALLOH adalah mutlak Yang Maha Hidup.
Selain ALLOH kehidupannya terbatas.
memiliki batas kehidupan sesuai dengan batas yang ALLOH kehendaki.

ALLOH hanya memberi umur manusia sedikit, sekitar 60 tahun. Sedangkan di sisi ALLOH, satu hari di sisi ALLOH sama dengan 1000 tahun yang dirasakan manusia di Dunia.
Karenanya manusia pada hakekatnya hanya hidup beberapa saat saja di sisi ALLOH.
Oleh sebab itu, gunakanlah hidup semaksimal mungkin.
Karena orang yang hidup berbeda-beda, baik kualitas atau kuantitasnya.
Derajat mereka di hadapan ALLOH sesuai dengan perbedaan tingkatan-tingkatannya.

Hidup yang benar adalah hidup yang berkwalitas di mata ALLOH, tidak sekedar hidup.
Jika sekedar hidup, hewan juga bisa hidup.
Jika mentalitasnya seperti binatang ternak, maka ia tidak akan berani menegakkan kebenaran.
Oleh sebab itu, derajat manusia itu berdasarkan perbedaan mereka dalam menyikapi kehidupan.
Jika kehidupannya berstandar pada nilai-nilai Al Qur'an, maka semakin tinggi derajatnya di hadapan ALLOH.
Tapi bila mereka hanya fokus terhadap kehidupan duniawi, maka ketika itu juga derajatnya akan jatuh.
Sehingga ALLOH katakan, “Ia kembalikan mereka ke derajat paling rendah.”

".........Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi...."
Q.S. Al-A'raf (7)/179

Yang mulia di hadapan ALLOH bukan mereka yang bergelimang harta dan berkedudukan tinggi, sedang mental mereka seperti binatang.
Tapi mereka yang mulia adalah mereka yang kualitas hidupnya sesuai dengan aturan ALLOH.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami makna Al-Hayu, bahwa hidupnya ALLOH begitu dahsyat melahirkan karya alam dan isinya.
Begitu pula manusia, bila ingin hidupnya berkwalitas maka ikutilah aturan ALLOH, maka secara otomatis derajatnya akan naik dan bisa mencapai kemuliaan di hadapan ALLOH SWT.

Itulah makna Al-Hayyu, ALLOH setiap saat berkarya untuk kemaslahatan makhluk-Nya, semua kehidupan yang ada tergantung kepada kehidupan-Nya dan karya-Nya.
Maka alangkah indahnya jika manusia juga terus berkarya yang bermanfaat, baik bagi dirinya, keluarga dan untuk Dien Islam.

Orang yang tidak mau berkarya, tidak mau beramal sholeh, tidak mau berjihad maka ia ibarat orang mati yang tidak bisa berbuat apa-apa.
Itulah kenapa hidup ada yang berkualitas dan tidak.
Jika ingin berkualitas, maka dirinya harus mengikuti aturan ALLOH.
Surga itu sebagai balasan untuk orang yang berkarya, yang beramal sholeh dan neraka balasan bagi mereka yang sombong, menolak kebenaran yang dari dari ALLOH dan rasul-Nya.

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya...

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT