Indahnya Saling Nasehat-Menasehati

Indahnya Saling Nasehat-Menasehati
BREAKING

Sabtu, 01 Desember 2018

Asmaul husna - ADH DHOORu - Maha Pemberi Kesukaran



ALLOH SWT berfirman:

سَيَـقُوْلُ لَكَ الْمُخَلَّفُوْنَ مِنَ  الْاَعْرَابِ شَغَلَـتْنَاۤ اَمْوَالُـنَا وَاَهْلُوْنَا فَاسْتَغْفِرْ لَـنَا  ۚ  يَقُوْلُوْنَ  بِاَلْسِنَتِهِمْ مَّا لَـيْسَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ  قُلْ فَمَنْ يَّمْلِكُ لَـكُمْ مِّنَ  اللّٰهِ شَيْئًــا اِنْ اَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا اَوْ اَرَادَ بِكُمْ نَفْعًا  ۗ  بَلْ كَانَ اللّٰهُ بِمَا  تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

"Orang-orang Badui yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan berkata kepadamu, Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami.
Mereka mengucapkan sesuatu dengan mulutnya apa yang tidak ada dalam hatinya.
Katakanlah, maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak ALLOH jika Dia menghendaki bencana terhadap kamu atau jika Dia menghendaki keuntungan bagimu?
Sungguh, ALLOH Maha Mengetahui dengan apa yang kamu kerjakan."
QS. Al-Fath (48)/11

Adh dhooru adalah Yang Maha Memberi derita bencana, Yang Maha Mendatangkan Mudhorot, Yang Maha Pembuat dan Pemberi Bahaya.

ALLOH menjadi sesuatu yang menyebabkan seseorang bersifat rendah, yaitu dengan rnenurunkan siksa-Nya kepada musuh-musuh-Nya.

ALLOH SWT berfirman:
Jika ALLOH menimpakan suatu kemudhorotan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri.
Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
QS. Al-An’aam: 17

ALLOH SWT berkuasa untuk memberikan mudhorot kepada siapa yang Dia kehendaki, menentukan mudhorot seperti apa yang akan ditimpakan dan seberat apa mudhorot itu terjadi.

Kalau kita bayangkan bahwa mudhorot itu suatu benda, kemudian benda itu ada pada genggaman dan kendali suatu dzat, maka bagaimana perilaku benda tersebut?
Sudah pasti sangat tergantung pada yang menggenggamnya, dan terserah pada yang mengendalikannya. Apakah benda itu akan diberikan pada seseorang atau ditahannya, apakah diberikan dalam jumlah banyak atau sedikit, apakah diberikan terus menerus atau hanya sejenak, apakah diberikan sebagaimana adanya ataukah dirubah ke dalam bentuk yang lain, hak mutlak yang menguasainya tanpa ada yang bisa turut campur.

Seperti itu pulalah mudhorot, ALLOH SWT yang menggenggam dan mengendalikannya.
ALLOH SWT kuasa untuk memberikan mudhorot tapi juga kuasa untuk mencegah datangnya mudhorot, bisa juga menukar suatu mudhorot dengan mudhorot lain yang setara, yang lebih ringan atau malah yang lebih berat. 
Bisa pula memanjangkan terjadinya mudhorot itu atau menghentikannya dengan cepat. 
Tidak ada yang bisa merebut dari genggaman-Nya, yang bisa kita lakukan adalah memohon perlindungan kepada ALLOH SWT agar terhindar dari mudhorot, atau agar mudhorot yang menimpa diringankan, atau agar mudhorotnya segera diangkat.

ALLOH dengan sifat-Nya Adh Dhooru, Yang Memudhorotkan adalah sebuah keimanan yang harus dimiliki bahwa segala hal-hal yang mudhorot yang dialami oleh makhluk berupa ujian kehidupan dan adzab yang dirasakan maka itu semua dari ALLOH.

Manusia tidak mampu mendatangkan kemudhorotan kepada orang lain tanpa izin dari ALLOH artinya kalau ALLOH tidak berkenan, maka kemudhorotan itu tidak akan datang kepada siapapun walaupun semua orang merancang kemudhorotan itu. 
Kita sebagai hamba hanya menerima dan menjalankan proses kehidupan ini tanpa ada usaha dari kita untuk menskenariokannya, semuanya berada di tangan ALLOH.

Semua yang terjadi di Alam ini telah ada ketetapannya.
Tidak ada satu perkara pun yang bergeser dan menyimpang dari apa yang telah ditetapkan ALLOH SWT.
ALLOH telah menetapkan taqdir seluruh makhluk, semenjak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan Langit dan Bumi.

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa salam bersabda: ALLOH telah menetapkan taqdir seluruh makhluk lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan Langit dan Bumi.
(HR. Muslim)

Dalam kaitan ini, maka wajib bagi seluruh manusia untuk beriman kepada taqdir ALLOH, yang baik maupun yang buruk. 
ALLOH lah yang telah membagi rizqi, menciptakan kehidupan dan kematian untuk menguji hamba-Nya, menentukan apakah seorang hamba tersebut termasuk yang bahagia atau sengsara ketika di Dunia.
ALLOH juga telah menetapkan ajal seseorang, dan memastikan pula tempat tinggalnya di Akhirat kelak, Surga ataukah Neraka. 
Semua yang terjadi adalah berdasarkan irodah-Nya, kehendaknya ALLOH.

Kemudian, sebagaimana yang kita rasakan, manusia hidup di Dunia ini, tidak pernah lepas dari kesusahan, kesengsaraan dan kesedihan. Ini semua merupakan ujian yang selalu datang silih berganti. 

ALLOH SWT  berfirman:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
QS. Al Baqarah (2)/155

Hikmah yang bisa diambil dengan adanya berbagai cobaan ini, ialah untuk membedakan antara orang yang benar dan orang yang dusta dalam pengakuannya terhadap keimanan kepada ALLOH. 

ALLOH SWT berfirman:
”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesuangguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLOH mengetahui orang-orang yang benar dan sesuangguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
QS. Al Ankabut (29)/2-3

Dengan adanya cobaan, maka seseorang akan mengetahui tentang dirinya dan hakikat keimanannya. 
Seseorang tidak bisa mengaku telah benar-benar beriman kepada ALLOH, sebelum datang ujian kepada dirinya dan ia pun mampu untuk bertahan dengan kesabaran. 

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa salam pernah ditanya tentang orang yang paling berat cobaannya. 
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa salam menjawab:
“Para nabi, kemudian orang yang terbaik lalu yang baik.
Seseorang akan diberi cobaan sesuai dengan (kadar) dinnya.
Jika agamanya kuat, maka cobaan aka berat. Namun bila agamanya lemah, maka dia akan diuji sesuai dengan dinnya.
Cobaan itu akan senantiasa ada pada diri seseorang mukmin, sehingga dirinya dibiarkan berjalan di muka Bumi dengan tidak memiliki dosa.”
(HR. At Tirmidzi)

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa salam:
“Barangsiapa yang ALLOH inginkan kebaikan bagi dirinya, maka orang tersebut akan diberi cobaan.”
(HR. Bukhari)

Sikap seorang mu'min dikala mendapat hal mudhorot dari ALLOH ialah sabar dan ikhlas menerimanya walaupun pedih, sakit dan mengeluarkan air mata serta darah sekalipun agar mudhorot itu bermanfaat bagi dirinya sehingga mendapat balasan pahala dari ALLOH SWT.

About ""

Masalah adalah ujian pendewasaan, tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa. Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.

1 komentar:

  1. Sands Casino: A Vegas Gaming Resort | Temporarily Closed
    Sunset Station Casino is now an MGM Resorts International property. The resort is located 샌즈 카지노 쿠폰 in Sunrise, across from the Sky Harbor &

    BalasHapus

 
Copyright © 2013 Belajar Takwa
Design by FBTemplates | BTT