Hidup adalah Anugerah yang patuh kita syukuri, berbagai nikmat
begitu banyak kita rasakan, siapa pemberinya?
ALLOH... Alloh pencipta kita, Alloh penguasa kita, Alloh
sesembahan...
“Hanya kepadaMu kami menyembah, dan hanya kepadaMu kami
meminta pertolongan”. (QS. Al-Fatihah:5).
Kita hanya menyembah hanya kepada Alloh, maka meminta
pertolongan juga hanya kepada Alloh.
Aisyah r.a. berkata: “Mintalah kepada Alloh segala
sesuatu, sampai-sampai tali sandal putus, karena sesuatu yang tidak diberi
kemudahan oleh Alloh tidaklah berjalan dengan mudah.” (HR. Abu Ya’la)
Jika makhluk sering diminta akan marah (karena memiliki
banyak kekurangan), sebaliknya Alloh Yang Maha Kaya akan murka jika seseorang
hamba tidak meminta kepadaNya.
“Barang siapa yang tidak meminta kepada Alloh, Alloh murka
kepadanya.” (H.R at Tirmidzi)
“Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak
mengandung dosa dan pemutusan silaturrahim, kecuali akan diberikan kepadanya
salah satu dari 3 hal: bisa jadi Alloh akan kabulkan doanya (di dunia), atau
Alloh palingkan (jauhkan) darinya keburukan yang setara dengan hal yang
diminta, atau Alloh simpan sebagai perbendaharaan pahala semisalnya di akhirat.
Para Sahabat berkata: Wahai Rosululloh, kalau demikian kami akan memperbanyak
(doa), Rosul bersabda: Alloh lebih banyak lagi (mengabulkan).” (H.R.Tirmidzi)
Di dalam riwayat hadits yang lain, Rosululloh saw bersabda:
“Kenalilah Alloh di masa lapang (senang), niscaya Alloh akan
mengenalimu di masa engkau menghadapi kesulitan”. (HR. Bukhori).
Makna hadits tersebut adalah: ingatlah selalu Alloh, banyak
bersyukur terhadap nikmat-nikmatnya dengan menolong agama Alloh, dan banyak berdoa
di masa-masa kita mendapatkan kelapangan hidup, niscaya di saat kita mengalami
kesusahan dan kesempitan Alloh akan mengenali kita dan menolong kita.
“Barang siapa yang senang (ingin) Alloh kabulkan doanya di
masa kesulitan dan genting, hendaknya memperbanyak doa (ketika) di masa
lapang.” (H.R. Tirmidizi)
Seperti Nabi Yunus yang di masa susah (dalam perut ikan)
berdoa kepada Alloh, Alloh pun kemudian memberi jalan keluar baginya. Hal itu
dikarenakan dulunya saat hidup di daratan (di masa lapang) Nabi Yunus begitu
setianya menolong agama Alloh, sehingga Alloh selamatkan ia ketika kesulitan,
sehingga tidak sampai mati di dalam perut ikan.
“Kalaulah ia tidak termasuk orang yang dulunya banyak
bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di perutnya (hiu) hingga hari
dibangkitkan". (QS.As-Shoffaat:143).
Posting Komentar